Minggu, 08 November 2015


I. PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Debu,bahan kimia, suara, panas, radiasi, makhluk hidup, zat-zat yang dihasilkan oleh makhluk hidup merupakan contoh polutan. Syarat-syarat suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makhluk hidup. Contohnya karbon dioksida dengan kadar 0.33% di udara dapat bermanfaat bagi tumbuhan. Namun jika melebihi kadar tersebut akan dapat memberikan efek merusak. Menurut tempat terjadinya, pencemaran digolongkan menjadi tiga yaitu udara, air, tanah dan suara.

Pada saat ini sangat banyak pencemaran lingkungan yang terjadi, mulai dari limbah yang dihasilkan dua sistem  limbah pertambangan dan limbah pemukiman. Limbah  seperti logam berat, toksin, minyak, nutrient, dan padatan yang dibuang ke sungai memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air.

Pencemaran air ini disebabkan oleh aktifitas manusia sehari-hari yang dapat mengkabibatkan adanya perubahan pada kualitas air, mengakibatkan iritasi atau gangguan ringan pada panca indra dan menimbulkan kerusakan yang lebih luas pada ekosistem, pencemaran ini terjadi di sungai, lautan, danau dan air bawah tanah.

Pencemaran lingkungan dapat ditanggulangi secara administratif, teknologis, dan edukatif. Namun, yang menjadi kendala selama ini yaitu kurangnya kesadaran diri dari orang-orang untuk membuang sampah pada tempatnya, kurangnya sistem drainase di jalan-jalan, limbah-limbah yang tidak diolah manajemen pabrik dengan baik, sehingga mencemari lingkungan sekitar, kurangnya perhatian dari pemerintah mengenai pencemaran lingkungan (Atmadja,1981).



1.2    Tujuan
Adapun tujuan tutorial yang telah dilaksanakan, yaitu :
1.      Memahami pencemaran lingkungan beserta dampak pencemaran lingkungan terhadap kehidupan.
2.      Mengetahui cara penanganan pencemaran lingkungan untuk mengurangi pencemaran lingkungan.






















 

II. TINJAUAN PUSTAKA


Air adalah semua air yang terdapat pada, di atas, ataupun di bawah permukaan tanah, termasuk dalam pengertian ini air permukaan, air tanah, air hujan, dan air laut yang berada di darat (UU RI No. 7 Tahun 2004 Tentang Sumber Air Minum).
Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum (SK Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 907/Menkes/SK/VII/2002). Sedangkan yang dimaksud dengan air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Dalam peraturan perundang-undangan nomor 16 tahun 2005 tentang pengelolaan air minum, dijelaskan bahwa istilah air bersih tidak digunakan lagi dan digantikan dengan istilah air minum.-Beberapa jenis air minum, antara lain :
      1.      Air kemasan
2.      Air yang didistribusikan melalui pipa untuk keperluan rumah tangga
      3.      Air yang didistribusikan melalui tangki air
4.      Air yang digunakan untuk bahan makanan dan minuman yang disajikan kepada masyarakat, dimana harus memenui syarat kualitas air minum (anonym 2011).

Sistem Pengolahan Air Minum (SPAM)
Unsur-unsur Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) ada 4 yaitu; (Ir. Tri Joko,M.Si) 
*Unit Air Baku
Unit Air baku adalah sarana dan prasarana pengambilan dan /atau penyedia air baku, meliputi bangunan penampungan air, bangunan pengambil/penyadap air, alat pengukuran, dan peralatan pemantauan sistem pemompaan, dan/atau bangunan sarana pembawa serta perlengkapannya.
1)      Broncaptering
Merupakan bangunan penangkap mata air artesis -/+ yang muncul ke permukaan tanah secara alami
2)      Intake
Suatu konstruksi yang berguna untuk mengambil air dari sumber air di permukaan tanah seperti waduk, sungai, danau atau kanal. Konstruksi intake disesuaikan menurut konstruksi bangunan air dan umumnya secara kualitas airnya kurang baik namun biasanya secara kuantitas airnya cukup banyak.
3)      Bangunan Penampungan Air Baku/Instalasi  Pengolahan Air Minum

Pembubuhan chlor sebagai bahan desinfektan

Tempat proses penyaringan butir-butir yang tidak ikut terendapkan

Proses pengendapan lumpur berikutnya

Tempat terbentuknya flok-flok

Tempat pencampuran koagulan dengan air baku

Proses pengendapan pendahuluan


4)      Pompa
Merupakan mesin pendorong air yang ditempatkan di bawah air, maupun di atas air. Gunanya untuk menaikkan air dari sumber ke bangunan pengolahan air (treatment) maupun untuk kepentingan pendistribusian air ke masyarakat melalui reservoir. Jenis pompa yang digunakan umumnya terdiri dari :
a)      Pompa Sentrifugal : ditempatkan di atas permukaan air
b)      Pompa Submersible : ditempatkan di bawah permukaan air
c)      Pompa Dozing : pompa untuk pembubuhan bahan koagulan

5)      Reservoir
Bangunan yang digunakan untuk menyeimbangkan debit pengaliran antara produksi dengan kebutuhan, sebagai penyimpan kebutuhan air dalam kondisi darurat, sebagai penyediaan kebutuhan air untuk keperluan instansi, mempertahankan tekanan dan mengatasi keadaan darurat.(anonym 2008)
Bahan buangan zat kimia banyak ragamnya, tetapi dalam bahan pencemar air ini akan dikelompokkan menjadi :
a. Sabun (deterjen, sampo dan bahan pembersih lainnya),
b. Bahan pemberantas hama (insektisida),
c. Zat warna kimia,
d. Zat radioaktif
Adanya bahan buangan zat kimia yang berupa sabun (deterjen, sampo dan bahan pembersih lainnya) yang berlebihan di dalam air ditandai dengan timbulnya buih-buih sabun pada permukaan air. Sebenarnya ada perbedaan antara sabun dan deterjen serta bahan pembersih lainnya. Sabun berasal dari asam lemak (stearat, palmitat atau oleat) yang direaksikan dengan basa Na(OH) atau K(OH), berdasarkan reaksi kimia berikut ini :
C17H35COOH + Na(OH) → C17H35COONa + H2O
Asam stearat     basa sabun
Sabun natron (sabun keras) adalah garam natrium asam lemak seperti pada contoh reaksi di atas. Sedangkan sabun lunak adalah garam kalium asam lemak yang diperoleh dari reaksi asam lemak dengan basa K(OH). Sabun lemak diberi pewarna yang menarik dan pewangi (parfum) yang enak serta bahan antiseptic seperti pada sabun mandi. Beberapa sifat sabun antara lain adalah sebagai berikut:
a. Larutan sabun mempunyai sifat membersihkan karena dapat mengemulsikan kotoran yang melekat pada badan atau pakaian
b. Sabun dengan air sadah tidak dapat membentuk busa, tapi akan membentuk endapan (C17H35COO)2Ca) dengan reaksi:
2(C17H35COONa) + CaSO4→ (C17H35COO)2Ca + Na2SO4
c. Larutan sabun bereaksi basa karena terjadi hidrolisis sebagian.
Sedangkan deterjen adalah juga bahan pembersih sepeti halnya sabun, akan tetapi dibuat dari senyawa petrokimia. Deterjen mempunyai kelebihan dibandingkan dengan sabun, karena dapat bekerja pada air sadah. Bahan deterjen yang umum digunakan adalah dedocylbenzensulfonat. Deterjen dalam air akan mengalami ionisasi membentuk komponen bipolar aktif yang akan mengikat ion Ca dan atau ion Mg pada air sadah. Komponen bipolar aktif terbentuk pada ujung dodecylbenzen-sulfonat. Untuk dapat membersihkan kotoran dengan baik, deterjen diberi bahan pembentuk yang bersifat alkalis.
Contoh bahan pembentuk yang bersifat alkalis adalah natrium tripoliposfat. Bahan buangan berupa sabun dan deterjen di dalam air lingkungan akan mengganggu karena alasan berikut :
1.   Larutan sabun akan menaikkan pH air sehingga dapat mengganggu kehidupan organisme di dalam air. Deterjen yang menggunakan bahan non-Fosfat akan menaikkan pH air sampai sekitar 10,5-11.
          2.  Bahan antiseptik yang ditambahkan ke dalam sabun/deterjen juga mengganggu kehidupan mikro organisme di dalam air, bahkan dapat mematikan.
          3.  Ada sebagian bahan sabun atau deterjen yang tidak dapat dipecah (didegradasi) oleh mikro organisme yang ada di dalam air. Keadaan ini sudah barang tentu akan merugikan lingkungan. Namun akhir-akhir ini mulai banyak digunakan bahan sabun/deterjen yang dapat didegradasi oleh mikroorganisme(Soemirat,Juli.1994).

Penyebab dan Dampak Pencemaran Air :
*Limbah Pemukiman
Limbah pemukiman mengandung limbah domestik berupa sampah organik dan sampah anorganik serta deterjen. Sampah organik adalah sampah yang dapat diuraikan atau dibusukkan oleh bakteri. Contohnya sisa-sisa sayuran, buah-buahan, dan daun-daunan. Sedangkan sampah anorganik sepertikertas, plastik, gelas atau kaca, kain, kayu-kayuan, logam, karet, dan kulit. Sampah-sampah ini tidak dapat diuraikan oleh bakteri (nonbiodegrable). Sampah organik yang dibuang ke sungai menyebabkan berkurangnya jumlah oksigen terlarut, karena sebagian besar digunakan bakteri untuk proses pembusukannya. Apabila sampah anorganik yang dibuang ke sungai, cahaya matahari dapat terhalang dan menghambat proses fotosintesis dari tumbuhan air dan alga yang menghasilkan oksigen.
* Limbah industri sangat potensial sebagai penyebab terjadinya pencemaran air. Pada umumnya limbah industri mengandung limbah B3, yaitu bahan berbahaya dan beracun. Menurut PP 18 tahun 99 pasal 1, limbah B3 adalah sisa suatu usaha atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan beracun yang dapat mencemarkan atau merusak lingkungan hidup sehingga membahayakan kesehatan serta kelangsungan hidup manusia dan mahluk lainnya. Karakteristik limbah B3 adalah korosif/ menyebabkan karat, mudah terbakar dan meledak, bersifat toksik/ beracun dan menyebabkan infeksi/ penyakit. Limbah industri yang berbahaya antara lain yang mengandung logam dan cairan asam. Misalnya limbah yang dihasilkan industri pelapisan logam, yang mengandung tembaga dan nikel serta cairan asam sianida, asam borat, asam kromat, asam nitrat dan asam fosfat. Limbah ini bersifat korosif, dapat mematikan tumbuhan dan hewan air. Pada manusia menyebabkan iritasi pada kulit dan mata, mengganggu pernafasan dan menyebabkan kanker.

* Limbah Pertambangan
Limbah pertambangan seperti batubara biasanya tercemar asam sulfat dan senyawa besi, yang dapat mengalir ke luar daerah pertambangan. Air yang mengandung kedua senyawa ini dapat berubah menjadi asam. Bila air yang bersifat asam ini melewati daerah batuan karang/ kapur akan melarutkan senyawa Ca dan Mg dari batuan tersebut. Selanjutnya senyawa Ca dan Mg yang larut terbawa air akan memberi efek terjadinya air sadah, yang tidak bisa digunakan untuk mencuci karena sabun tidak bisa berbuih. Bila dipaksakan akan memboroskan sabun, karena sabun tidak akan berbuih sebelum semua ion Ca dan Mg mengendap. Limbah pertambangan yang bersifat asam bisa menyebabkan korosi dan melarutkan logam-logam sehingga air yang dicemari bersifat racun dan dapat memusnahkan kehidupan akuatik.
Limbah pertambangan, industri dan rumah tangga dapat menyebabkan adanya pencemaran air laut oleh logam berat.  Air laut adalah suatu komponen yang berinteraksi dengan lingkungan daratan, di mana buangan limbah dari daratan akan bermuara ke laut. Selain itu air laut juga sebagai tempat penerimaan polutan (bahan cemar) yang jatuh dari atmosfir. Limbah tersebut yang mengandung polutan kemudian masuk ke dalam ekosistem perairan pantai dan laut. Sebagian larut dalam air, sebagian tenggelam ke dasar dan terkonsentrasi ke sedimen, dan sebagian masuk ke dalam jaringan tubuh organisme laut (termasuk fitoplankton, ikan, udang, cumi-cumi, kerang, rumput laut dan lain-lain).
Kemudian, polutan tersebut yang masuk ke air diserap langsung oleh fitoplankton. Fitoplankton adalah produsen dan sebagai tropik level pertama dalam rantai makanan. Kemudian fitoplankton dimakan zooplankton. Konsentrasi polutan dalam tubuh zooplankton lebih tinggi dibanding dalam tubuh fitoplankton karena zooplankton memangsa fitoplankton sebanyak-banyaknya. Fitoplankton dan zooplankton dimakan oleh ikan-ikan planktivores (pemakan plankton) sebagai tropik level kedua. Ikan planktivores dimangsa oleh ikan karnivores (pemakan ikan atau hewan) sebagai tropik level ketiga, selanjutnya dimangsa oleh ikan predator sebagai tropik level tertinggi.
Ikan predator dan ikan yang berumur panjang mengandung konsentrasi polutan dalam tubuhnya paling tinggi di antara seluruh organisme laut. Kerang juga mengandung logam berat yang tinggi karena cara makannya dengan menyaring air masuk ke dalam insangnya setiap saat dan fitoplankton ikut tertelan. Polutan ikut masuk ke dalam tubuhnya dan terakumulasi terus-menerus dan bahkan bisa melebihi konsentrasi yang di air.
Polutan tersebut mengikuti rantai makanan mulai dari fitoplankton sampai ikan predator dan pada akhirnya sampai ke manusia. Bila polutan ini berada dalam jaringan tubuh organisme laut tersebut dalam konsentrasi yang tinggi, kemudian dijadikan sebagai bahan makanan maka akan berbahaya bagi kesehatan manusia. Karena kesehatan manusia sangat dipengaruhi oleh makanan yang dimakan. Makanan yang berasal dari daerah tercemar kemungkinan besar juga tercemar. Demikian juga makanan laut (seafood) yang berasal dari pantai dan laut yang tercemar juga mengandung bahan polutan yang tinggi(Fandeli, C.1995).
Kendala dalam mengatasi pencemaran air :
1. Kurangnya kesadaran diri dari orang – orang untuk membuang sampah pada tempatnya.
2. Kurangnya sistem drainase di jalan – jalan.
3.  Limbah – limbah yang tidak diolah oleh manajemen pabrik dengan baik, sehingga mencemari lingkungan sekitar.
4. Kurangnya perhatian dari pemerintah mengenai pencemaran lingkungan.

Penanggulangan Pencemaran Logam Berat:

Upaya penanganan pencemaran logam berat sebenarnya dapat dilakukan dengan menggunakan proses kimiawi. Seperti penambahan senyawa kimia tertentu untuk proses pemisahan ion logam berat atau dengan resin penukar ion (exchange resins), serta beberapa metode lainnya seperti penyerapan menggunakan karbon aktif, electrodialysis dan reverse osmosis. Namun proses ini relatif mahal dan cenderung menimbulkan permasalahan baru, yaitu akumulasi senyawa tersebut dalam sedimen dan organisme akuatik (perairan).

Penanganan logam berat dengan mikroorganisme atau mikrobia (dalam istilah Biologi dikenal dengan bioakumulasi,bioremediasi, atau bioremoval), menjadi alternatif yang dapat dilakukan untuk mengurangi tingkat keracunan elemen logam berat di lingkungan perairan tersebut. Metode atau teknologi ini sangat menarik untuk dikembangkan dan diterapkan, karena memiliki kelebihan dibandingkan dengan proses kimiawi.

Beberapa hasil studi melaporkan, penggunaan mikroorganisme untuk menangani pencemaran logam berat lebih efektif dibandingkan dengan ion exchange dan reverse osmosis dalam kaitannya dengan sensitivitas kehadiran padatan terlarut (suspended solid), zat organik dan logam berat lainnya. Serta, lebih baik dari proses pengendapan (presipitation) kalau dikaitkan dengan kemampuan menstimulasikan perubahan pH dan konsentrasi logam beratnya. Dengan kata lain, penanganan logam berat dengan mikroorganisme relatif mudah dilakukan, murah dan cenderung tidak berbahaya bagi lingkungan (Rumampuk dan Rompas, 2009).
Pencemaran suara
Polusi suara disebabkan oleh suara bising kendaraan bermotor, kapal terbang, deru mesin pabrik, radio/tape recorder yang berbunyi keras sehingga mengganggu pendengaran (Achmad,2004).
Adapun penanggulan yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran lingkungan yaitu :

1. Penanggulangan secara administratif
Penanggulangan secara administratif terhadap pencemaran lingkungan merupakan tugas pemerintah, yaitu dengan membuat peraturan-peraturan atau undang-undang. Beberapa peraturan yang telah dikeluarkan, antara lain sebagai berikut :
a)     Pabrik tidak boleh menghasilkan produk (barang) yang dapat mencemari lingkungan. Misalnya, pabrik pembat lemari es, AC dan sprayer tidak boleh menghasilkan produk yang menggunakan gas CFC sehingga dapat menyebabkan penipisan dan berlubangnya lapisan ozon di stratofer.
b)    Industri harus memiliki unit-unit pengolahan limbah (padat, cair, dan gas) sehingga limbah yang dibuang ke lingkungansudah terbebas dari zat-zat yang membahayakan lingkungan.
c)     Pembuangan sampah dari pabrik harus dilakukan ke tempat-tempat tertentu yang jauh dari pemukiman.
d)    Sebelum dilakukan pembangunan pabrik atau proyek-proyek industri harus dilakukan analisis mengenai dampak lingkungan (AM-DAL).
e)     Pemerintah mengeluarkan buku mutu lingkungan, artinya standar untuk menentukan mutu suatu lingkungan. Untuk lingkungan air ditentukan baku mutu air , sedangkan untuk lingkungan udara ditentukan baku mutu udara. Dalam buku mutua air, antara lain tercantum batasan kadar bahan pencemar logam berat, misalnya fosfor dan merkuri. Didalam buku mutu udara, antara lain tercantum batasan kadar bahan pencemar, misalnya gas CO2 dan CO. Pemerintah akan memberikan sanksi kepada pabrik yang menghasilkan limbah dengan bahan pencemar yang melebihi standar baku mutu.

2. Penanggulangan secara teknologis
Penanggulangan pencemaran lingkungan secara teknologis, misalnya menggunakan peralatan untuk mengolah sampah atau limbah. Di surabaya terdapat suatu tempat pembakaran akhir sampah dengan suhu yang sangat tinggi sehingga tidak membuang asap. Tempat tersebut dinamakan insenerator.

3. Penanggulangan secara Edukatif
Penangkalan pencemaran secara edukatif dilakukan melalui jalur pendidikan baik formal maupun nonformal. Melalui pendidikan formal, disekolah dimasukkan pengetahuan tentang lingkungan hidup tentang lingkungan hidup kedalam mata pelajaran yang terkait, misalnya IPA dan Pendidikan agama. Melalui jalur pendidikan nonformal dilakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya pelestarian lingkungan dan pencegahan serta penanggulangan pencemaran lingkungan. Dengan penyuluhan dan pendidikan diharapkan dapat meningkatkan kesadaran baik secara individu maupun secara berkelompok untuk memahami pentingnya kelestarian lingkungan (Azwar,1986).






















III. PEMBAHASAN

Sifat-sifat air yang umumnya diuji dan dapat digunakan untuk menentukan apakah air tercemar atau tidak adalah :
• Nilai pH, keasaman dan alkalinitas
• Suhu
• Warna, bau dan rasa
• Jumlah padatan
• BOD dan COD
• Pencemaran mikroorganisme patogen
• Kandungan minyak
• Kandungan logam berat
• Kandungan bahan radioaktif

Sebagai seorang awam, cara-cara yang dapat dilakukan untuk mencurigai apakah air tercemar logam berat atau tidak yaitu dengan penggunaan panca indra, misalnya adanya bau tertentu, rasa tidak enak, kekeruhan, pertumbuhan tanaman air, dll.
Logam berat menjadi berbahaya disebabkan sistem bioakumulasi. Bioakumulasi berarti peningkatan konsentrasi unsur kimia tersebut dalam tubuh makhluk hidup sesuai piramida makanan. Akumulasi atau peningkatan konsentrasi logam berat di alam mengakibatkan konsentrasi logam berat di tubuh manusia adalah tertinggi. Jumlah yang terakumulasi setara dengan jumlah logam berat yang tersimpan dalam tubuh ditambah jumlah yang diambil dari makanan, minuman, atau udara yang terhirup.

Apabila terjadi akumulasi yang lebih, dapat berakibatpada degenerasi sel-sel saraf di otak kecil yang menguasai kondisi saraf,gangguan pada luas pandang, degenerasi pada sarung selaput saraf dan bagianotak kecil. Unsur ini dapat bercampur dengan enzim di dalamtubuh manusia menyebabkan hilangnya kemampuan enzim untuk bertindaksebagai katalisator untuk fungsi tubuh yang penting.

 Ada beberapa efek yangditimbulkan oleh merkuri terhadap tubuh antara lain:
(1) Semua senyawa merkuriadalah racun bagi tubuh, apabila berada dalam jumlah yang cukup;

(2) Senyawa-senyawamerkuri yang berbeda, menunjukkan karakteristik yang berbeda puladalam daya racun yang dimilikinya, penyebarannya, akumulasi dan wakturetensinya di dalam tubuh;

(3) Biotransformasi tertentu yang terjadi dalam suatutatanan lingkungan, dan atau dalam tubuh organisme hidup yang telah kemasukanmerkuri disebabkan oleh perubahan bentuk atas senyawa-senyawa merkuri, dari satu tipe ke tipe lainnya;

(4) Pengaruh utama yang ditimbulkan oleh merkuri didalam tubuh adalah menghalangi kerja enzim dan merusak selaput dinding(membran) sel. Keadaan itu disebabkan karena kemampuan merkuri dalammembentuk ikatan kuat dengan gugus yang mengandung belerang (sulfur) yangterdapat dalam enzim atau dinding sel;

(5) Merkuri dalam tubuh umumnyabersifat permanen.

Timbal (Pb) menyebabkan kerusakan sel endotel dan kapiler darah di otak. Pada umumnya barrier darah otak sangat mudah dilalui (permeable) oleh air, CO2, dan O2, tetapi sedikit permeabel terhadap elektrolit seperti Na, Cl, dan K, dan tidak dapat dilalui (impermeable) oleh sulfur dan logam berat. Tetapi pada saat sel endotelial rusak, bentuk protein yang berukuran besar dapat lewat dan masuk ke dalam otak. Tekanan osmosis cairan ekstraseluler yang memenuhi otak mengakibatkan oedema otak. Kerusakan sel pada otak tentunya akan mempengaruhi kecerdasan pada seseorang. Hal ini kemudian akan berdampak pada tingkat IQ seseorang.
contoh-contoh tumbuhan yang dapat menyerap logam berat:
a.  Brassica juncea mampu mengakumulasikan Se, As, Cd, Cu, Hg dan Zn.
b. Thlaspi caerulescens merupakan akumulator Cd
c. Alyssum sp merupakan akumulator dari Ni.
d. Pistia stratiotes dapat mengakumulasikan Ag, Cd, Cr, Cu, Hg, Ni, Pb dan Zn
e. Tembakau (Nicotiana tabaccum) juga mempunyai kemampuan untuk mengakumulasikan Hg.
f.  Pteris vittata , Pteris cretica, Pteris longifolia dan Pteris umbrosadapatmengakumulasikan As.
g.  Azolla caroliniana (Azollaceae) dapat digunakan untuk membersihkan Hg dan Cr dalam air.

Mekanisme penyerapan dan akumulasi logam berat oleh tanaman dapat dibagi menjadi tiga proses yang sinambung (Hardiani, 2009), sebagai berikut :
a. Penyerapan oleh akar. Agar tanaman dapat menyerap logam, maka logam harus dibawa ke dalam larutan di sekitar akar (rizosfer) dengan beberapa cara bergantung pada spesies tanaman. Senyawa-senyawa yang larut dalam air biasanya diambil oleh akar bersama air, sedangkan senyawasenyawa hidrofobik diserap oleh permukaan akar.

b. Translokasi logam dari akar ke bagian tanaman lain. Setelah logam menembus endodermis akar, logam atau senyawa asing lain mengikuti aliran transpirasi ke bagian atas tanaman melalui jaringan pengangkut (xilem dan floem) ke bagian tanaman lainnya.

c. Lokalisasi logam pada sel dan jaringan. Hal ini bertujuan untuk menjaga agar logam tidak menghambat metabolisme tanaman. Sebagai upaya untuk mencegah peracunan logam terhadap sel, tanaman mempunyai mekanisme detoksifikasi, misalnya dengan menimbun logam di dalam organ tertentu seperti akar.

Ikan yang telah tercemar logam berat, tidak boleh dikonsumsi. Sebab, kandungan logam berat yang masuk ke dalam tubuh makhluk hidup akan bersifat permanen dan tidak bisa dieksresi/dikeluarkan dari dalam tubuh. bahan yang di butuhkan dalam pembuatan alat yang dinamakan conservation yang dibuat oleh anak teknik itb, adapun bahan-bahan lain yang dapat di gunakan untuk menyerap logam berat adalah eceng gondok, eceng gondok ( Eichhornia crassipes) memiliki kemampuan dalam menyerap Pb. Menurut penelitan yang dilakukan di perairan Erh-Chung wetland menunjukkan bahwa eceng gondok mampu menyerap Pb sebesar 542 mg/m2 dengan kapasitas penyerapan sebesar 5,4kg/ha. Pengukuran kandungan Pb ini dilakukan terhadap jaringan tanaman, media air dan sedimen. Hal ini dilakukan karena adanya korelasi antara kandungan Pb di dalam jaringan tanaman dan media tumbuh. Konservasi adalah alat yang digunakan untuk menyerap pencemaran logam berat, kandungannya ada vanili, kopi, dan secang. Konservasi mengandung senyawa kaliks resorsinarena yang berfungsi untuk menjebak senyawa logam berat, jadi kandungan logam berat dapat di kurangi.
cara menghilangkan pencemaran logam berat di perairan:
a. Salah satu proses sederhana yang diperlukan untuk penurunan kadar logam berat adalah berupa proses koagulasi, sedimentasi dan filtrasi.

b. Penanggulangan (pengendalian dan pencegahan) dampak pencemaran dilakukan dengan penataan kembali tata ruang

c. Kompensansi pemulihan dan rehabilitasi daerah yang tercemar agar tidak menyebar ke lingkungan yang lebih luas karena bahkan untuk saat ini sangatlah sulit untuk memulihkan tanah dan air yang telah tercemar oleh logam berat apalagi untuk negara Indonesia penyebabnya tentu saja kekurangan teknologi dan biaya

d. Fitoremidiasi yaitu teknologi pencegahan pencemaran polutan berbahayadalam tanah atau air dengan menggunakan bantuan tanaman.Proses fitoremidiasi adalah :
                                    i. Phytoacumulation : proses  tumbuhan menarik zat kontamin sehingga berakumulasi di sekitar akar tumbuhan
                                    ii. Rhizofiltration : proses adsoprsi/pengendapan zat kontamin oleh akar untuk menempel pada akar
                                    iii. Phytostabilization : penempelan zat-zat kontamin tertentu pada akar yangtidak mungkin terserap ke dalam batang tumbuhan
                                    iv. Rhyzodegradation : penguraian zat-zat kontaminan aloeh aktivitas mikroba
                                    v.  Phytodegradatrion : penguraian zat kontamin
                                    vi. Phytovolatization : transpirasi zat kontaminan oleh tumbuhan dalam bentuk yang telah menjadi larutan terurai sebagai bahan yang tidak berbahaya

e. Bekerja sama dengan pemerintah dalam pembuatan peraturan pembatasan

Salah satu pengaruh merkuri yakni pada sistem saraf. Merkuri yang berpengaruh terhadap sistem syaraf merupakan akibat pemajanan uap elemen merkuri dan metil merkuri karena senyawa ini mampu menembus blood brain barrier dan dapat mengakibatkan kerusakan otak yang irreversible sehingga mengakibatkan kelumpuhan permanen. Susunan syaraf pusat sangatlah peka terhadap semua jenis merkuri. Metilmerkuri yang masuk ke dalam pencernaan akan memperlambat SSP (Sistem saraf pusat) yang mungkin tidak dirasakan pada pemajanan setelah beberapa bulan sebagai gejala pertama sering tidak spesifik seperti malas, cemas, agresif, iritabilitas (mudah marah), malu, tremor (gemetaran), pandangan kabur atau pendengaran hilang (ketulian), dan gangguan memori (daya ingat).

AAS (Atomic Absorption Spectrophotometer) atau disebut SSA (Spektrofotometri Serapan Atom) berprinsip pada absorpsi cahaya oleh atom. Atom-atom menyerap cahaya tersebut pada panjang gelombang tertentu, tergantung pada unsurnya. Cahaya pada panjang gelombang tertentu mempunyai cukup energi untuk mengubah tingkat elektron suatu atom. Transisi elektron suatu unsur bersifat spesifik. Dengan absorpsi energi, berarti memperoleh lebih banyak energi, suatu atom pada keadaan dasar akan tereksitasi ke tingkat energi yang lebih tinggi ( Khopkar, 2003).
Pembentukan atom-atom logam gas dalam nyala dapat terjadi bila suatu larutan sampel yang mengandung logam dimasukkan ke dalam nyala. Peristiwa yang terjadi secara singkat setelah sampel dimasukkan ke dalam nyala adalah:
a. Penguapan pelarut yang meninggalkan residu padat
b. Perubahan zat padat dengan disosiasi menjadi atom-atom penyusunnya, yang mula-mula akan berada dalam keadaan dasar
c. Beberapa atom dapat tereksitasi oleh energi termal nyala ke tingkatan-tingkatan energi yang lebih tinggi, dan mencapai kondisi dalam mana atom akan memancarkan energi.

faktor yang mempercepat pencemaran logam berat tergantung pada apa menyebabkan pencemaran logam berat itu terjadi. Misalnya pencemaran logam berat di teluk lampung karena perusahaan-perusahaan yang tidak di siplin dalam hal pembuangan limbah, PT.Pelindo salah satunya. Semakin banyak warga masyarakat yang tidak peduli lagi dengan lingkungannya, budaya buang sampah sembarangan masih ada maka pencemaran logam berat di suatu wilayah (tidak hanya perairan saja) akan cepat terjadi.
Logam Arsenik mampu mengkontaminasi rantai makanan melalui ikan dan kerang yang terkontaminasi oleh logam Arsenik.

Berdasarkan sudut pandang toksikologi, logam berat dapat dibagi dalam dua jenis.
*Jenis pertama adalah logam berat esensial, di mana keberadaannya dalam jumlah tertentu sangat dibutuhkan oleh organisme hidup, namun dalam jumlah yang berlebihan dapat menimbulkan efek racun. Contoh logam berat ini adalah Zn, Cu, Fe, Co, Mn dan lain sebagainya. Misalnya, Tembaga (Cu) termasuk logam berat essensial bagi kehidupan organisme meskipun dalam jumlah yang sedikit (mikronutrien), untuk membantu dalam proses fisiologis makhluk hidup seperti kerja enzim dalam pembentukan organ.

*Sedangkan jenis kedua adalah logam berat tidak esensial atau beracun, di mana keberadaannya dalam tubuh masih belum diketahui manfaatnya atau bahkan dapat bersifat racun, seperti Hg, Cd, Pb, Cr dan lain-lain. Logam berat ini dapat menimbulkan efek kesehatan bagi manusia tergantung pada bagian mana logam berat tersebut terikat dalam tubuh. Daya racun yang dimiliki akan bekerja sebagai penghalang kerja enzim, sehingga proses metabolisme tubuh terputus. Lebih jauh lagi, logam berat ini akan bertindak sebagai penyebab alergi, mutagen, teratogen atau karsinogen bagi manusia. Logam berat ini dapat berakumulasi dan terbawa ke organ-organ tubuh lainnya, menyebabkan bronchitis, sampai rusaknya paru-paru.

Timbal mengalami removal adalah timbal tersebut mengalami pengurangan bahkan penghilangan, artinya logam berat timbal tersebut menjadi hilang karena sebab-sebab tertentu, misalnya, kandungan logam berat timbal akan hilang apabila berada di lingkungan dengan pH < 7 (asam).




IV. KESIMPULAN


Adapun kesimpulan dari turoial adalah  pencemaran lingkungan bersumber dari aktivitas manusia dan peristiwa alam,pencemaran lingkungan terdiri dari pencemaran air, udara, tanah dan suara,penanganan pencemaran lingkungan masih terkendala oleh berbagai hal, diantaranya pembuangan sampah ke sembarang tempat.

























DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2011. Makalah Pengelolaan Air minum. http://kesmasunsoed.blogspot.com/2011/07/makalah-pengelolaan-air-minum.html. Diakses pada tanggal 08 november 2015
anonim. 2008. Pengawasan Kualitas Air minum Isi Ulang oleh Diknas. Pekanbaru. http://yayanakhyar.wordpress.com/2008/09/05/pengawasan-kualitas-air-minum-isi-ulang-oleh-dinkes-kota-pekanbaru-tahun-2008/ Diakses pada tanggal 08 november 2015.
Fandeli, C.1995. Amdal, Prinsip Dasar dan Pemanfaatan dalam Pembangunan. Liberty. Yogyakarta.
Rumampuk dan Rompas. 2009. Oseanografi Kimia. Walaw Bengkulen. Jakarta.
Soemirat, Juli. 1994. Kimia Lingkungan. UGM press. Yogyakarta.
Achmad, Rukaesih.2004. Kimia Lingkungan. ANDI Yogyakarta. Jakarta.
Azwar, Azrul.1986. Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan. Mutiara Sumber Widya.Jakarta.

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar