I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Debu,bahan
kimia, suara, panas, radiasi, makhluk hidup, zat-zat yang dihasilkan oleh
makhluk hidup merupakan contoh polutan. Syarat-syarat suatu zat disebut polutan
bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makhluk hidup. Contohnya
karbon dioksida dengan kadar 0.33% di udara dapat bermanfaat bagi tumbuhan.
Namun jika melebihi kadar tersebut akan dapat memberikan efek merusak. Menurut
tempat terjadinya, pencemaran digolongkan menjadi tiga yaitu udara, air, tanah
dan suara.
Pada
saat ini sangat banyak pencemaran lingkungan yang terjadi, mulai dari limbah
yang dihasilkan dua sistem limbah
pertambangan dan limbah pemukiman. Limbah
seperti logam berat, toksin, minyak, nutrient, dan padatan yang dibuang
ke sungai memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit
listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air.
Pencemaran
air ini disebabkan oleh aktifitas manusia sehari-hari yang dapat mengkabibatkan
adanya perubahan pada kualitas air, mengakibatkan iritasi atau gangguan ringan
pada panca indra dan menimbulkan kerusakan yang lebih luas pada ekosistem,
pencemaran ini terjadi di sungai, lautan, danau dan air bawah tanah.
Pencemaran
lingkungan dapat ditanggulangi secara administratif, teknologis, dan edukatif.
Namun, yang menjadi kendala selama ini yaitu kurangnya kesadaran diri dari
orang-orang untuk membuang sampah pada tempatnya, kurangnya sistem drainase di jalan-jalan, limbah-limbah
yang tidak diolah manajemen pabrik dengan baik, sehingga mencemari lingkungan
sekitar, kurangnya perhatian dari pemerintah mengenai pencemaran lingkungan
(Atmadja,1981).
1.2 Tujuan
Adapun tujuan tutorial yang telah
dilaksanakan, yaitu :
1. Memahami pencemaran lingkungan
beserta dampak pencemaran lingkungan terhadap kehidupan.
2. Mengetahui cara penanganan
pencemaran lingkungan untuk mengurangi pencemaran lingkungan.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Air adalah semua air yang terdapat pada, di atas, ataupun di bawah
permukaan tanah, termasuk dalam pengertian ini air permukaan, air tanah, air
hujan, dan air laut yang berada di darat (UU RI No. 7 Tahun 2004 Tentang Sumber
Air Minum).
Air minum adalah air yang melalui
proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan
dan dapat langsung diminum (SK Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
907/Menkes/SK/VII/2002). Sedangkan yang
dimaksud dengan air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan
sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum
apabila telah dimasak. Dalam peraturan perundang-undangan nomor 16 tahun 2005
tentang pengelolaan air minum, dijelaskan bahwa istilah air bersih tidak
digunakan lagi dan digantikan dengan istilah air minum.-Beberapa
jenis air minum, antara lain :
1. Air kemasan
2.
Air yang didistribusikan melalui pipa untuk keperluan rumah tangga
3. Air yang didistribusikan melalui tangki
air
4.
Air yang digunakan untuk bahan makanan dan minuman yang disajikan kepada
masyarakat, dimana harus memenui syarat kualitas air minum (anonym
2011).
Sistem Pengolahan Air Minum (SPAM)
Unsur-unsur Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) ada 4
yaitu; (Ir. Tri Joko,M.Si)
*Unit Air Baku
Unit Air baku adalah sarana dan prasarana pengambilan dan
/atau penyedia air baku, meliputi bangunan penampungan air, bangunan
pengambil/penyadap air, alat pengukuran, dan peralatan pemantauan sistem
pemompaan, dan/atau bangunan sarana pembawa serta perlengkapannya.
1) Broncaptering
Merupakan bangunan penangkap mata air artesis -/+ yang
muncul ke permukaan tanah secara alami
2) Intake
Suatu konstruksi yang berguna untuk mengambil air dari
sumber air di permukaan tanah seperti waduk, sungai, danau atau kanal.
Konstruksi intake disesuaikan menurut konstruksi bangunan air dan umumnya
secara kualitas airnya kurang baik namun biasanya secara kuantitas airnya cukup
banyak.
3) Bangunan Penampungan Air
Baku/Instalasi Pengolahan Air Minum
Pembubuhan chlor sebagai bahan desinfektan
|
Tempat proses penyaringan butir-butir yang tidak ikut
terendapkan
|
Proses pengendapan lumpur berikutnya
|
Tempat terbentuknya flok-flok
|
Tempat pencampuran koagulan dengan air baku
|
Proses pengendapan pendahuluan
|
4) Pompa
Merupakan mesin pendorong air yang ditempatkan di bawah
air, maupun di atas air. Gunanya untuk menaikkan air dari sumber ke bangunan
pengolahan air (treatment) maupun untuk kepentingan pendistribusian air ke
masyarakat melalui reservoir. Jenis pompa yang digunakan umumnya terdiri dari :
a)
Pompa Sentrifugal : ditempatkan di atas permukaan air
b)
Pompa Submersible : ditempatkan di bawah permukaan air
c)
Pompa Dozing : pompa untuk pembubuhan bahan koagulan
5) Reservoir
Bangunan yang digunakan untuk menyeimbangkan debit
pengaliran antara produksi dengan kebutuhan, sebagai penyimpan kebutuhan air
dalam kondisi darurat, sebagai penyediaan kebutuhan air untuk keperluan
instansi, mempertahankan tekanan dan mengatasi keadaan darurat.(anonym 2008)
Bahan buangan zat kimia banyak ragamnya, tetapi dalam bahan
pencemar air ini akan dikelompokkan menjadi :
a. Sabun (deterjen, sampo dan bahan pembersih lainnya),
b. Bahan pemberantas hama (insektisida),
c. Zat warna kimia,
d. Zat radioaktif
Adanya bahan buangan zat kimia yang berupa sabun (deterjen,
sampo dan bahan pembersih lainnya) yang berlebihan di dalam air ditandai dengan
timbulnya buih-buih sabun pada permukaan air. Sebenarnya ada perbedaan antara
sabun dan deterjen serta bahan pembersih lainnya. Sabun berasal dari asam lemak
(stearat, palmitat atau oleat) yang direaksikan dengan basa Na(OH) atau K(OH),
berdasarkan reaksi kimia berikut ini :
C17H35COOH + Na(OH) → C17H35COONa
+ H2O
Asam stearat
basa sabun
Sabun natron (sabun keras) adalah garam natrium asam lemak
seperti pada contoh reaksi di atas. Sedangkan sabun lunak adalah garam kalium
asam lemak yang diperoleh dari reaksi asam lemak dengan basa K(OH). Sabun lemak
diberi pewarna yang menarik dan pewangi (parfum) yang enak serta bahan
antiseptic seperti pada sabun mandi. Beberapa sifat sabun antara lain adalah
sebagai berikut:
a. Larutan sabun mempunyai sifat membersihkan karena dapat
mengemulsikan kotoran yang melekat pada badan atau pakaian
b. Sabun dengan air sadah tidak dapat membentuk busa, tapi
akan membentuk endapan (C17H35COO)2Ca) dengan
reaksi:
2(C17H35COONa) + CaSO4→ (C17H35COO)2Ca
+ Na2SO4
c. Larutan sabun bereaksi basa karena terjadi hidrolisis
sebagian.
Sedangkan deterjen adalah juga bahan pembersih sepeti halnya
sabun, akan tetapi dibuat dari senyawa petrokimia. Deterjen mempunyai kelebihan
dibandingkan dengan sabun, karena dapat bekerja pada air sadah. Bahan deterjen
yang umum digunakan adalah dedocylbenzensulfonat. Deterjen dalam air akan
mengalami ionisasi membentuk komponen bipolar aktif yang akan mengikat ion Ca
dan atau ion Mg pada air sadah. Komponen bipolar aktif terbentuk pada ujung
dodecylbenzen-sulfonat. Untuk dapat membersihkan kotoran dengan baik, deterjen
diberi bahan pembentuk yang bersifat alkalis.
Contoh bahan pembentuk yang bersifat alkalis adalah natrium
tripoliposfat. Bahan buangan berupa sabun dan deterjen di dalam air lingkungan
akan mengganggu karena alasan berikut :
1. Larutan sabun akan
menaikkan pH air sehingga dapat mengganggu kehidupan organisme di dalam air.
Deterjen yang menggunakan bahan non-Fosfat akan menaikkan pH air sampai sekitar
10,5-11.
2. Bahan antiseptik yang
ditambahkan ke dalam sabun/deterjen juga mengganggu kehidupan mikro organisme
di dalam air, bahkan dapat mematikan.
3. Ada sebagian bahan sabun atau
deterjen yang tidak dapat dipecah (didegradasi) oleh mikro organisme yang ada
di dalam air. Keadaan ini sudah barang tentu akan merugikan lingkungan. Namun
akhir-akhir ini mulai banyak digunakan bahan sabun/deterjen yang dapat
didegradasi oleh mikroorganisme(Soemirat,Juli.1994).
Penyebab dan Dampak Pencemaran Air
:
*Limbah Pemukiman
Limbah pemukiman mengandung limbah domestik berupa sampah
organik dan sampah anorganik serta deterjen. Sampah organik adalah sampah yang
dapat diuraikan atau dibusukkan oleh bakteri. Contohnya sisa-sisa sayuran,
buah-buahan, dan daun-daunan. Sedangkan sampah anorganik sepertikertas,
plastik, gelas atau kaca, kain, kayu-kayuan, logam, karet, dan kulit.
Sampah-sampah ini tidak dapat diuraikan oleh bakteri (nonbiodegrable). Sampah
organik yang dibuang ke sungai menyebabkan berkurangnya jumlah oksigen
terlarut, karena sebagian besar digunakan bakteri untuk proses pembusukannya.
Apabila sampah anorganik yang dibuang ke sungai, cahaya matahari dapat
terhalang dan menghambat proses fotosintesis dari tumbuhan air dan alga yang
menghasilkan oksigen.
* Limbah
industri sangat potensial sebagai penyebab terjadinya pencemaran air. Pada
umumnya limbah industri mengandung limbah B3, yaitu bahan berbahaya dan
beracun. Menurut PP 18 tahun 99 pasal 1, limbah B3 adalah sisa suatu usaha atau
kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan beracun yang dapat mencemarkan
atau merusak lingkungan hidup sehingga membahayakan kesehatan serta
kelangsungan hidup manusia dan mahluk lainnya. Karakteristik limbah B3 adalah
korosif/ menyebabkan karat, mudah terbakar dan meledak, bersifat toksik/
beracun dan menyebabkan infeksi/ penyakit. Limbah industri yang berbahaya
antara lain yang mengandung logam dan cairan asam. Misalnya limbah yang
dihasilkan industri pelapisan logam, yang mengandung tembaga dan nikel serta
cairan asam sianida, asam borat, asam kromat, asam nitrat dan asam fosfat.
Limbah ini bersifat korosif, dapat mematikan tumbuhan dan hewan air. Pada
manusia menyebabkan iritasi pada kulit dan mata, mengganggu pernafasan dan
menyebabkan kanker.
* Limbah
Pertambangan
Limbah pertambangan seperti batubara biasanya tercemar asam
sulfat dan senyawa besi, yang dapat mengalir ke luar daerah pertambangan. Air
yang mengandung kedua senyawa ini dapat berubah menjadi asam. Bila air yang
bersifat asam ini melewati daerah batuan karang/ kapur akan melarutkan senyawa
Ca dan Mg dari batuan tersebut. Selanjutnya senyawa Ca dan Mg yang larut
terbawa air akan memberi efek terjadinya air sadah, yang tidak bisa digunakan
untuk mencuci karena sabun tidak bisa berbuih. Bila dipaksakan akan memboroskan
sabun, karena sabun tidak akan berbuih sebelum semua ion Ca dan Mg mengendap.
Limbah pertambangan yang bersifat asam bisa menyebabkan korosi dan melarutkan
logam-logam sehingga air yang dicemari bersifat racun dan dapat memusnahkan
kehidupan akuatik.
Limbah pertambangan, industri dan rumah tangga dapat
menyebabkan adanya pencemaran air laut oleh logam berat. Air laut adalah suatu
komponen yang berinteraksi dengan lingkungan daratan, di mana buangan limbah
dari daratan akan bermuara ke laut. Selain itu air laut juga sebagai tempat
penerimaan polutan (bahan cemar) yang jatuh dari atmosfir. Limbah tersebut yang
mengandung polutan kemudian masuk ke dalam ekosistem perairan pantai dan laut.
Sebagian larut dalam air, sebagian tenggelam ke dasar dan terkonsentrasi ke
sedimen, dan sebagian masuk ke dalam jaringan tubuh organisme laut (termasuk
fitoplankton, ikan, udang, cumi-cumi, kerang, rumput laut dan lain-lain).
Kemudian, polutan tersebut yang masuk ke air diserap
langsung oleh fitoplankton. Fitoplankton adalah produsen dan sebagai tropik
level pertama dalam rantai makanan. Kemudian fitoplankton dimakan zooplankton.
Konsentrasi polutan dalam tubuh zooplankton lebih tinggi dibanding dalam tubuh
fitoplankton karena zooplankton memangsa fitoplankton sebanyak-banyaknya.
Fitoplankton dan zooplankton dimakan oleh ikan-ikan planktivores (pemakan
plankton) sebagai tropik level kedua. Ikan planktivores dimangsa oleh ikan
karnivores (pemakan ikan atau hewan) sebagai tropik level ketiga, selanjutnya
dimangsa oleh ikan predator sebagai tropik level tertinggi.
Ikan predator dan ikan yang berumur panjang mengandung
konsentrasi polutan dalam tubuhnya paling tinggi di antara seluruh organisme
laut. Kerang juga mengandung logam berat yang tinggi karena cara makannya
dengan menyaring air masuk ke dalam insangnya setiap saat dan fitoplankton ikut
tertelan. Polutan ikut masuk ke dalam tubuhnya dan terakumulasi terus-menerus
dan bahkan bisa melebihi konsentrasi yang di air.
Polutan tersebut mengikuti rantai makanan mulai dari
fitoplankton sampai ikan predator dan pada akhirnya sampai ke manusia. Bila
polutan ini berada dalam jaringan tubuh organisme laut tersebut dalam
konsentrasi yang tinggi, kemudian dijadikan sebagai bahan makanan maka akan
berbahaya bagi kesehatan manusia. Karena kesehatan manusia sangat dipengaruhi
oleh makanan yang dimakan. Makanan yang berasal dari daerah tercemar
kemungkinan besar juga tercemar. Demikian juga makanan laut (seafood) yang
berasal dari pantai dan laut yang tercemar juga mengandung bahan polutan yang
tinggi(Fandeli, C.1995).
Kendala dalam mengatasi pencemaran air :
1. Kurangnya kesadaran diri dari orang – orang untuk
membuang sampah pada tempatnya.
2. Kurangnya sistem drainase di jalan – jalan.
3. Limbah – limbah yang tidak diolah oleh manajemen
pabrik dengan baik, sehingga mencemari lingkungan sekitar.
4. Kurangnya perhatian dari pemerintah mengenai pencemaran
lingkungan.
Penanggulangan Pencemaran Logam Berat:
Upaya penanganan pencemaran logam berat sebenarnya dapat dilakukan dengan menggunakan proses kimiawi. Seperti penambahan senyawa kimia tertentu untuk proses pemisahan ion logam berat atau dengan resin penukar ion (exchange resins), serta beberapa metode lainnya seperti penyerapan menggunakan karbon aktif, electrodialysis dan reverse osmosis. Namun proses ini relatif mahal dan cenderung menimbulkan permasalahan baru, yaitu akumulasi senyawa tersebut dalam sedimen dan organisme akuatik (perairan).
Penanganan
logam berat dengan mikroorganisme atau mikrobia (dalam istilah Biologi dikenal
dengan bioakumulasi,bioremediasi, atau bioremoval), menjadi alternatif yang
dapat dilakukan untuk mengurangi tingkat keracunan elemen logam berat di
lingkungan perairan tersebut. Metode atau teknologi ini sangat menarik untuk
dikembangkan dan diterapkan, karena memiliki kelebihan dibandingkan dengan
proses kimiawi.
Beberapa
hasil studi melaporkan, penggunaan mikroorganisme untuk menangani pencemaran
logam berat lebih efektif dibandingkan dengan ion exchange dan reverse osmosis
dalam kaitannya dengan sensitivitas kehadiran padatan terlarut (suspended
solid), zat organik dan logam berat lainnya. Serta, lebih baik dari proses
pengendapan (presipitation) kalau dikaitkan dengan kemampuan menstimulasikan
perubahan pH dan konsentrasi logam beratnya. Dengan kata lain, penanganan logam
berat dengan mikroorganisme relatif mudah dilakukan, murah dan cenderung tidak berbahaya
bagi lingkungan (Rumampuk dan Rompas, 2009).
Pencemaran
suara
Polusi
suara disebabkan oleh suara bising kendaraan bermotor, kapal terbang, deru
mesin pabrik, radio/tape recorder yang berbunyi keras sehingga mengganggu
pendengaran (Achmad,2004).
Adapun penanggulan yang dapat dilakukan untuk
mengurangi pencemaran lingkungan yaitu :
1.
Penanggulangan secara administratif
Penanggulangan secara administratif
terhadap pencemaran lingkungan merupakan tugas pemerintah, yaitu dengan membuat
peraturan-peraturan atau undang-undang. Beberapa peraturan yang telah
dikeluarkan, antara lain sebagai berikut :
a) Pabrik
tidak boleh menghasilkan produk (barang) yang dapat mencemari lingkungan.
Misalnya, pabrik pembat lemari es, AC dan sprayer tidak boleh menghasilkan
produk yang menggunakan gas CFC sehingga dapat menyebabkan penipisan dan
berlubangnya lapisan ozon di stratofer.
b) Industri harus
memiliki unit-unit pengolahan limbah (padat, cair, dan gas) sehingga limbah
yang dibuang ke lingkungansudah terbebas dari zat-zat yang membahayakan
lingkungan.
c)
Pembuangan sampah dari pabrik harus dilakukan ke tempat-tempat tertentu yang
jauh dari pemukiman.
d) Sebelum
dilakukan pembangunan pabrik atau proyek-proyek industri harus dilakukan analisis
mengenai dampak lingkungan (AM-DAL).
e)
Pemerintah mengeluarkan buku mutu lingkungan, artinya standar untuk menentukan
mutu suatu lingkungan. Untuk lingkungan air ditentukan baku mutu air ,
sedangkan untuk lingkungan udara ditentukan baku mutu udara. Dalam buku mutua
air, antara lain tercantum batasan kadar bahan pencemar logam berat, misalnya
fosfor dan merkuri. Didalam buku mutu udara, antara lain tercantum batasan
kadar bahan pencemar, misalnya gas CO2 dan CO. Pemerintah akan memberikan
sanksi kepada pabrik yang menghasilkan limbah dengan bahan pencemar yang
melebihi standar baku mutu.
2.
Penanggulangan secara teknologis
Penanggulangan pencemaran lingkungan
secara teknologis, misalnya menggunakan peralatan untuk mengolah sampah atau
limbah. Di surabaya terdapat suatu tempat pembakaran akhir sampah dengan suhu
yang sangat tinggi sehingga tidak membuang asap. Tempat tersebut dinamakan
insenerator.
3. Penanggulangan secara Edukatif
Penangkalan pencemaran secara
edukatif dilakukan melalui jalur pendidikan baik formal maupun nonformal.
Melalui pendidikan formal, disekolah dimasukkan pengetahuan tentang lingkungan
hidup tentang lingkungan hidup kedalam mata pelajaran yang terkait, misalnya
IPA dan Pendidikan agama. Melalui jalur pendidikan nonformal dilakukan
penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya pelestarian lingkungan dan
pencegahan serta penanggulangan pencemaran lingkungan. Dengan penyuluhan dan
pendidikan diharapkan dapat meningkatkan kesadaran baik secara individu maupun
secara berkelompok untuk memahami pentingnya kelestarian lingkungan
(Azwar,1986).
III. PEMBAHASAN
Sifat-sifat air yang umumnya diuji dan dapat
digunakan untuk menentukan apakah air tercemar atau tidak adalah :
• Nilai pH, keasaman dan alkalinitas
• Suhu
• Warna, bau dan rasa
• Jumlah padatan
• BOD dan COD
• Pencemaran mikroorganisme patogen
• Kandungan minyak
• Kandungan logam berat
• Kandungan bahan radioaktif
Sebagai seorang awam, cara-cara yang dapat dilakukan untuk mencurigai apakah air tercemar logam berat atau tidak yaitu dengan penggunaan panca indra, misalnya adanya bau tertentu, rasa tidak enak, kekeruhan, pertumbuhan tanaman air, dll.
• Nilai pH, keasaman dan alkalinitas
• Suhu
• Warna, bau dan rasa
• Jumlah padatan
• BOD dan COD
• Pencemaran mikroorganisme patogen
• Kandungan minyak
• Kandungan logam berat
• Kandungan bahan radioaktif
Sebagai seorang awam, cara-cara yang dapat dilakukan untuk mencurigai apakah air tercemar logam berat atau tidak yaitu dengan penggunaan panca indra, misalnya adanya bau tertentu, rasa tidak enak, kekeruhan, pertumbuhan tanaman air, dll.
Logam
berat menjadi berbahaya disebabkan sistem bioakumulasi. Bioakumulasi berarti
peningkatan konsentrasi unsur kimia tersebut dalam tubuh makhluk hidup sesuai
piramida makanan. Akumulasi atau peningkatan konsentrasi logam berat di alam
mengakibatkan konsentrasi logam berat di tubuh manusia adalah tertinggi. Jumlah
yang terakumulasi setara dengan jumlah logam berat yang tersimpan dalam tubuh
ditambah jumlah yang diambil dari makanan, minuman, atau udara yang terhirup.
Apabila
terjadi akumulasi yang lebih, dapat berakibatpada degenerasi sel-sel saraf di
otak kecil yang menguasai kondisi saraf,gangguan pada luas pandang, degenerasi
pada sarung selaput saraf dan bagianotak kecil. Unsur ini dapat bercampur
dengan enzim di dalamtubuh manusia menyebabkan hilangnya kemampuan enzim untuk
bertindaksebagai katalisator untuk fungsi tubuh yang penting.
Ada beberapa efek yangditimbulkan oleh merkuri
terhadap tubuh antara lain:
(1)
Semua senyawa merkuriadalah racun bagi tubuh, apabila berada dalam jumlah yang
cukup;
(2)
Senyawa-senyawamerkuri yang berbeda, menunjukkan karakteristik yang berbeda
puladalam daya racun yang dimilikinya, penyebarannya, akumulasi dan
wakturetensinya di dalam tubuh;
(3)
Biotransformasi tertentu yang terjadi dalam suatutatanan lingkungan, dan atau
dalam tubuh organisme hidup yang telah kemasukanmerkuri disebabkan oleh
perubahan bentuk atas senyawa-senyawa merkuri, dari satu tipe ke tipe lainnya;
(4)
Pengaruh utama yang ditimbulkan oleh merkuri didalam tubuh adalah menghalangi
kerja enzim dan merusak selaput dinding(membran) sel. Keadaan itu disebabkan
karena kemampuan merkuri dalammembentuk ikatan kuat dengan gugus yang
mengandung belerang (sulfur) yangterdapat dalam enzim atau dinding sel;
(5)
Merkuri dalam tubuh umumnyabersifat permanen.
Timbal (Pb) menyebabkan kerusakan sel endotel dan kapiler darah di otak.
Pada umumnya barrier darah otak sangat mudah dilalui (permeable) oleh air, CO2, dan O2, tetapi sedikit permeabel
terhadap elektrolit seperti Na, Cl, dan K, dan tidak dapat dilalui (impermeable) oleh sulfur dan logam
berat. Tetapi pada saat sel endotelial rusak, bentuk protein yang berukuran
besar dapat lewat dan masuk ke dalam otak. Tekanan osmosis cairan ekstraseluler
yang memenuhi otak mengakibatkan oedema otak. Kerusakan sel pada otak tentunya
akan mempengaruhi kecerdasan pada seseorang. Hal ini kemudian akan berdampak
pada tingkat IQ seseorang.
contoh-contoh tumbuhan yang
dapat menyerap logam berat:
a.
Brassica juncea mampu
mengakumulasikan Se, As, Cd, Cu, Hg dan Zn.
b. Thlaspi caerulescens merupakan
akumulator Cd
c. Alyssum sp merupakan akumulator dari
Ni.
d. Pistia stratiotes dapat
mengakumulasikan Ag, Cd, Cr, Cu, Hg, Ni, Pb dan Zn
e.
Tembakau (Nicotiana tabaccum)
juga mempunyai kemampuan untuk mengakumulasikan Hg.
f.
Pteris vittata , Pteris cretica,
Pteris longifolia dan Pteris umbrosadapatmengakumulasikan
As.
g. Azolla
caroliniana (Azollaceae) dapat digunakan untuk membersihkan Hg dan Cr
dalam air.
Mekanisme
penyerapan dan akumulasi logam berat oleh tanaman dapat dibagi menjadi tiga
proses yang sinambung (Hardiani, 2009), sebagai berikut :
a.
Penyerapan oleh akar. Agar tanaman dapat menyerap logam, maka logam harus
dibawa ke dalam larutan di sekitar akar (rizosfer)
dengan beberapa cara bergantung pada spesies tanaman. Senyawa-senyawa yang
larut dalam air biasanya diambil oleh akar bersama air, sedangkan
senyawasenyawa hidrofobik diserap oleh permukaan akar.
b. Translokasi
logam dari akar ke bagian tanaman lain. Setelah logam menembus endodermis akar,
logam atau senyawa asing lain mengikuti aliran transpirasi ke bagian atas
tanaman melalui jaringan pengangkut (xilem dan floem) ke bagian tanaman
lainnya.
c.
Lokalisasi logam pada sel dan jaringan. Hal ini bertujuan untuk menjaga agar
logam tidak menghambat metabolisme tanaman. Sebagai upaya untuk mencegah
peracunan logam terhadap sel, tanaman mempunyai mekanisme detoksifikasi,
misalnya dengan menimbun logam di dalam organ tertentu seperti akar.
Ikan yang telah tercemar logam berat, tidak boleh dikonsumsi. Sebab,
kandungan logam berat yang masuk ke dalam tubuh makhluk hidup akan bersifat
permanen dan tidak bisa dieksresi/dikeluarkan dari dalam tubuh. bahan yang di
butuhkan dalam pembuatan alat yang dinamakan conservation yang dibuat oleh anak
teknik itb, adapun bahan-bahan lain yang dapat di gunakan untuk menyerap logam
berat adalah eceng gondok, eceng gondok ( Eichhornia crassipes) memiliki kemampuan dalam menyerap
Pb. Menurut penelitan yang dilakukan di perairan Erh-Chung wetland menunjukkan bahwa eceng gondok
mampu menyerap Pb sebesar 542 mg/m2 dengan kapasitas penyerapan sebesar
5,4kg/ha. Pengukuran kandungan Pb ini dilakukan terhadap jaringan tanaman,
media air dan sedimen. Hal ini dilakukan karena adanya korelasi antara
kandungan Pb di dalam jaringan tanaman dan media tumbuh. Konservasi adalah alat
yang digunakan untuk menyerap pencemaran logam berat, kandungannya ada vanili,
kopi, dan secang. Konservasi mengandung senyawa kaliks resorsinarena yang
berfungsi untuk menjebak senyawa logam berat, jadi kandungan logam berat dapat
di kurangi.
cara menghilangkan pencemaran
logam berat di perairan:
a.
Salah satu proses sederhana yang diperlukan untuk penurunan kadar logam berat
adalah berupa proses koagulasi, sedimentasi dan filtrasi.
b.
Penanggulangan (pengendalian dan pencegahan) dampak pencemaran dilakukan dengan
penataan kembali tata ruang
c.
Kompensansi pemulihan dan rehabilitasi daerah yang tercemar agar
tidak menyebar ke lingkungan yang lebih luas karena bahkan untuk saat ini
sangatlah sulit untuk memulihkan tanah dan air yang telah tercemar oleh logam
berat apalagi untuk negara Indonesia penyebabnya tentu saja kekurangan
teknologi dan biaya
d.
Fitoremidiasi yaitu teknologi pencegahan pencemaran polutan berbahayadalam
tanah atau air dengan menggunakan bantuan tanaman.Proses fitoremidiasi adalah :
i.
Phytoacumulation : proses tumbuhan menarik zat kontamin sehingga
berakumulasi di sekitar akar tumbuhan
ii. Rhizofiltration : proses
adsoprsi/pengendapan zat kontamin oleh akar untuk menempel pada akar
iii. Phytostabilization : penempelan zat-zat
kontamin tertentu pada akar yangtidak mungkin terserap ke dalam batang tumbuhan
iv. Rhyzodegradation :
penguraian zat-zat kontaminan aloeh aktivitas mikroba
v. Phytodegradatrion
: penguraian zat kontamin
vi. Phytovolatization
: transpirasi zat kontaminan oleh tumbuhan dalam bentuk yang telah menjadi
larutan terurai sebagai bahan yang tidak berbahaya
e. Bekerja
sama dengan pemerintah dalam pembuatan peraturan pembatasan
Salah
satu pengaruh merkuri yakni pada sistem saraf. Merkuri yang berpengaruh
terhadap sistem syaraf merupakan akibat pemajanan uap elemen merkuri dan metil
merkuri karena senyawa ini mampu menembus blood brain barrier dan dapat mengakibatkan kerusakan otak yang irreversible sehingga mengakibatkan
kelumpuhan permanen. Susunan syaraf pusat sangatlah peka terhadap semua jenis
merkuri. Metilmerkuri yang masuk ke dalam pencernaan akan memperlambat SSP
(Sistem saraf pusat) yang mungkin tidak dirasakan pada pemajanan setelah
beberapa bulan sebagai gejala pertama sering tidak spesifik seperti malas,
cemas, agresif, iritabilitas (mudah marah), malu, tremor (gemetaran), pandangan
kabur atau pendengaran hilang (ketulian), dan gangguan memori (daya ingat).
AAS
(Atomic Absorption Spectrophotometer) atau disebut SSA (Spektrofotometri
Serapan Atom) berprinsip pada absorpsi cahaya oleh atom. Atom-atom menyerap
cahaya tersebut pada panjang gelombang tertentu, tergantung pada unsurnya.
Cahaya pada panjang gelombang tertentu mempunyai cukup energi untuk mengubah
tingkat elektron suatu atom. Transisi elektron suatu unsur bersifat spesifik.
Dengan absorpsi energi, berarti memperoleh lebih banyak energi, suatu atom pada
keadaan dasar akan tereksitasi ke tingkat energi yang lebih tinggi ( Khopkar,
2003).
Pembentukan
atom-atom logam gas dalam nyala dapat terjadi bila suatu larutan sampel yang
mengandung logam dimasukkan ke dalam nyala. Peristiwa yang terjadi secara singkat
setelah sampel dimasukkan ke dalam nyala adalah:
a.
Penguapan pelarut yang meninggalkan residu padat
b.
Perubahan zat padat dengan disosiasi menjadi atom-atom penyusunnya, yang
mula-mula akan berada dalam keadaan dasar
c.
Beberapa atom dapat tereksitasi oleh energi termal nyala ke tingkatan-tingkatan
energi yang lebih tinggi, dan mencapai kondisi dalam mana atom akan memancarkan
energi.
faktor yang mempercepat pencemaran logam
berat tergantung pada apa menyebabkan pencemaran logam berat itu terjadi.
Misalnya pencemaran logam berat di teluk lampung karena perusahaan-perusahaan
yang tidak di siplin dalam hal pembuangan limbah, PT.Pelindo salah satunya.
Semakin banyak warga masyarakat yang tidak peduli lagi dengan lingkungannya,
budaya buang sampah sembarangan masih ada maka pencemaran logam berat di suatu
wilayah (tidak hanya perairan saja) akan cepat terjadi.
Logam
Arsenik mampu mengkontaminasi rantai makanan melalui ikan dan kerang yang
terkontaminasi oleh logam Arsenik.
Berdasarkan
sudut pandang toksikologi, logam berat dapat dibagi dalam dua jenis.
*Jenis
pertama adalah logam berat esensial, di mana keberadaannya dalam jumlah
tertentu sangat dibutuhkan oleh organisme hidup, namun dalam jumlah yang
berlebihan dapat menimbulkan efek racun. Contoh logam berat ini adalah Zn, Cu,
Fe, Co, Mn dan lain sebagainya. Misalnya, Tembaga (Cu) termasuk logam berat
essensial bagi kehidupan organisme meskipun dalam jumlah yang sedikit
(mikronutrien), untuk membantu dalam proses fisiologis makhluk hidup seperti kerja
enzim dalam pembentukan organ.
*Sedangkan
jenis kedua adalah logam berat tidak esensial atau beracun, di mana
keberadaannya dalam tubuh masih belum diketahui manfaatnya atau bahkan dapat
bersifat racun, seperti Hg, Cd, Pb, Cr dan lain-lain. Logam berat ini dapat
menimbulkan efek kesehatan bagi manusia tergantung pada bagian mana logam berat
tersebut terikat dalam tubuh. Daya racun yang dimiliki akan bekerja sebagai
penghalang kerja enzim, sehingga proses metabolisme tubuh terputus. Lebih jauh
lagi, logam berat ini akan bertindak sebagai penyebab alergi, mutagen,
teratogen atau karsinogen bagi manusia. Logam berat ini dapat berakumulasi dan
terbawa ke organ-organ tubuh lainnya, menyebabkan bronchitis, sampai rusaknya
paru-paru.
Timbal
mengalami removal adalah timbal tersebut mengalami pengurangan bahkan
penghilangan, artinya logam berat timbal tersebut menjadi hilang karena
sebab-sebab tertentu, misalnya, kandungan logam berat timbal akan hilang
apabila berada di lingkungan dengan pH < 7 (asam).
IV. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari turoial adalah
pencemaran lingkungan bersumber dari aktivitas manusia dan
peristiwa alam,pencemaran lingkungan terdiri dari pencemaran air, udara, tanah
dan suara,penanganan pencemaran lingkungan masih terkendala oleh berbagai hal,
diantaranya pembuangan sampah ke sembarang tempat.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2011. Makalah Pengelolaan Air minum. http://kesmasunsoed.blogspot.com/2011/07/makalah-pengelolaan-air-minum.html. Diakses pada tanggal 08 november 2015
anonim. 2008. Pengawasan Kualitas Air minum Isi Ulang
oleh Diknas. Pekanbaru. http://yayanakhyar.wordpress.com/2008/09/05/pengawasan-kualitas-air-minum-isi-ulang-oleh-dinkes-kota-pekanbaru-tahun-2008/ Diakses
pada tanggal 08 november 2015.
Fandeli,
C.1995. Amdal, Prinsip Dasar dan Pemanfaatan dalam Pembangunan. Liberty.
Yogyakarta.
Rumampuk dan Rompas. 2009.
Oseanografi Kimia. Walaw Bengkulen. Jakarta.
Soemirat, Juli. 1994. Kimia
Lingkungan. UGM press. Yogyakarta.
Achmad, Rukaesih.2004. Kimia
Lingkungan. ANDI Yogyakarta. Jakarta.
Azwar, Azrul.1986. Pengantar Ilmu
Kesehatan Lingkungan. Mutiara Sumber Widya.Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar