Minggu, 29 November 2015


Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari sering kita mendengar istilah bakteri, virus, dan sel. Sesungguhnya
bakteri, virus dan sel tidak dapat di lihat dengan mata telanjang dan di perlukan alat khusus yang di sebut mikroskop, yaitu alat yang dapat melihat benda-benda yang berukuran mikro. Dalam praktikum ini kita harapkan bisa menggunakan dan memanfaatkan alat mikroskop yang hingga saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Adapun sel adalah unit terkecil dalam kehidupan yang hanya dapat dilihat melalui mikroskop. Tubuh setiap makhluk hidup multiseluler pasti terdiri dari sel-sel yang saling berinteraksi.
Dengan memahami dan mempelajari prinsip kerja mikroskop kita dapat mengetahui dan mengerti tentang sel. Makhluk hidup yang bersel satu maupun yang multiseluler, sel hewan dan sel tum
Dengan menggunakan mikroskop kita dapat mengamati dengan jelas benda-benda yang sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang (kurang dari 0.1 mm), misalnya bagian-bagian dari sebuah sel. Keterampilan menggunakan mikroskop dapat membantu kita mengamati dan membandingkan struktur sel hewan denga sel tumbuhan. Kemahiran dan ketelitian sipemakai dalam menggunakan mikroskop sangat diperlukan. Hal dapat di dapat dicapai dengan mengenali baik-baik bagian-bagiannya, fungsinya, serta cara penggunaan dan pemulihannya. Semakin ahli kita dalam menggunakan mikroskop maka akan semakin baik pula hasil pengamatan mikroskopis yang kita lakukan dengan menggunakan mikroskop. Mikroskop sederhana yang biasa kita gunakan umumnya menggunakan cahaya dari alam atau juga dapat menggunakan cahaya lampu sebagai sumber cahaya pengganti matahari. Cahaya masuk kemudian dipantulkan dengan suatu cermin datar ataupun cekung, cermin inilah yang akan mengarakan cahaya dari luar kedalam mikroskop. Namun setiap mikroskop pada dasarnya terdiri atas bagian-bagian optik dan bagian-bagian merkanik. Dua nilai penting sebuah mikroskop ialah daya pembesaran dan penguraiannya, atau resolusi. Pembesaran mencerminkanberapa kali lebih besar objeknya terlihat dibandingkan ukuran sebenarnya. Daya urai merupakan ukuran kejelasan citra, yaitu jarak minimum dua titik yang dapat dipisahkan dan masih dapat dibedakan sebagai dua buah titik.
Sejarah Mikroskop
Mikroskop merupakan alat bantu utama dalam melakukan pengamatan dan penalitian dalam bidang biologi, karena dapat digunakan untuk mengamati stuktur benda – benda yang kecil. Mikroskop pertama kali ditemukan oleh seseorang berkebangsaan Belanda, Anthony Van Leuwenhook..Mikroskop yang digunakan yaitu mikroskop sederhana (berlensa tunggal).Pada tahun 1600 Hans dan Zaccharias Jansen menemukan mikroskop yang sangat canggih yaitu mikroskop majemuk (berlensa ganda), mikroskop sederhana dan mikroskop majemuk merupakan mkroskop cahaya dimana keduanya memanfaatkan pancaran cahaya untuk membentuk bayangan benda.Seiring berjalannya waktu, pada tahun 1932 Koll dan Ruska menemukan mikroskop elekron yang menggunakan berkas elektron sebagai pengganti cahaya.(Wildan, 2003).
Pada tahun 1661 Kebler merancang cara membuat mikroskop kompleks. Tahun 1655, Robert  Hooke menggunakan mikroskop kompleks untuk melihat pori – pori kecil pada irisan batang pohon gabus yang dimana sel. Tahun 1674 Leuwenhook melaporkan penemuan protozoa danberhasil bercerita 9 tahun kemudian. Tahun 1886, Zeisis membuat lensa dengan desain Abbe yang menjadi kop perbesern lebih baik.(Monrow, 2010).
Pemuatan mikroskop pertama  yang paling dikenal alah Hans Jansen dan Zaccharias. Jansen (Ayah – Anak). Pada tahun 1590, temuan itu mendorong ilmuan lain seperti Galileo Galilei (Italia) untuk membuat alat yang sama pada tahun      1690. (Hiramirawan, 2008).

Pengertian Mikroskop
Mikroskop (bahasa Yunani : micros = kecil dan scopein = melihat) adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopik yang artinya sangat kecil dan tidak mudah dilihat oleh mata.(Jacklet, 1998).
Kata mikroskop bersal dari bahasa Yunani yaitu micron yang artinya kecil dan scropos yang artinya melihat atau tujuan. Jadi dapat dikatakan bahwa mikroskop adalah alat untuk melihat obyek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Alat utama dalam mikroskop yang digunakan untuk mengamati adalah lensa objektif dan lensa okuler. Dalam mikroskop baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung. Secara garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang mempunyai sifat semu, tebalik dan diperbesar terhadap posisi benda mula- mula (Anonim, 2010).
Mikroskop pertama kali ditemukan oleh Antony Van Leewenhoek (1632 - 1723), yang berkebangsaan Belanda dengan mikroskop yang masing-masing terdiri atas lensa tunggal hasil gosokan rumah yang ditanam dalam kerangka kuningan dan perak.Kekuatan perbesaran tertinggi yang dapt dicapainya hanyalah 200-300 kali, mikroskop ini sedikit sekali perannya dibandingkan dengan mikroskop cahaya majemuk yang ada sekarang.(Purba, 1999).

Ada beberapa jenis mikroskop, diantaranya mikroskop monokuler, bayangan yang tampak memiliki panjang dan lebar, hanya sedikit memberi gambaran tentang tingginya. Obyek yang akan diselidiki harus memiliki ukuran yang kecil dan tipis sehingga bisa ditembus.
Macam-macam mikroskop :
1.      Mikroskop cahaya  
Mikroskop cahaya dapat memperbesar secara efektif sekitar 1.000 kali dari ukuran asli spesimen. Pada perbesaran yang lebih tinggi, detail tambahan tidak lagi dapat dilihat dengan jelas. Adapun teknik-teknik yang digunakan oleh mikroskop cahaya yaitu : 
- Medan terang (spesimen tak diwarnai) 
- Medan terang (spesimen diwarnai) 
- Fase-kontras 
- Diferensiasi-interferensi-kontras (nomarski) 
- Fluoresensi 
- Konfokus 
2.   Mikoskop electron
Mikroskop elektron adalah jenis mikroskop yang menggunakan sinar partikel elektron untuk menerangi spesimen dan menghasilkan gambar yang diperbesar. Mikroskop elektron dibagi menjadi dua, yaitu : 
-  Mikroskopi elektron payar (SEM), memfokuskan seberkas elektron melalui spesimen atau pada permukaannya. Dengan resolusi berbanding terbalik dengan panjang gelombang radiasi. 
-   Mikroskopi elektron transmisi (TEM), mengarahkan berkas elektron melalui irisan spesimen yang sangat tipis, mirip dengan cara mikroskop cahaya meneruskan cahaya melalui obyek (slide).

Pembentukan bayangan pada mikroskop  :
Sifat bayangan pada mikroskop ditentukan oleh 2 lensa, yaitu lensa obyektif dan lensa okuler. Bayangan yang dihasilkan oleh benda haruslah terletak antara jarak titik dekat dan titik jauh mata agar dapat diamati dengan jelas. Biasanya mikroskop dipergunakan untuk mengamati benda dengan kecil, maka benda yang dimat iharuslah terletak sedekat mungkin dengan lensa objektif, agar sudut penglihatan oleh lensa objektif menjadi sebesar mungkin. Hal ini, berarti bahwa jarak fokus lensa objektif mikroskop harus sekeci mungkin. Jarak fokus sekecil ini dapat diperoleh dengan menggunakan sistem lensa sebagai lensa objektif mikroskop. Di samping itu, dengan menggunakan sitem lensa, abrasi dapat dikurangi. Karena lensa objektif hanyalah membentuk bayangan nyata yang diperbesar, yang kemudian diamati dengan lensa okuler (Sutrisno,1984).

Bentuk dan struktur sel
            Pada tahun 1665 Robert Hooke (ahli fisika dan matematika inggris), menemukan bentuk-bentuk mikroskopis dalam gabus dan dalam batang bermacam-macam tumbuhan. Dalam gabus ia melihat berisan-barisan rapi yang terdiri dari kompartemen-kompartemen (Latin;com= dengan ,+ partiri= membagi) berdinding tebal yang mengingatkannya kepada sarang lebah. Oleh karena itu kompatemen-kompartemen ini disebutnya “sel”. (Soemarwoto dkk,1990)
            Sel adalah unit struktural dan unit fungsional dasar dari setiap organisme. Sel mempunyai bentuk dan ukuran yang bervariasi serta mempunyai struktur tertentu. Tiap bagian sel mempunyai fungsi sendiri-sendiri. Bentuk sel bermacam-macam tergantung dari fungsinya. Ada yang berbentuk bulat(sel telur,eritrositI, berbentuk batang(sel epitel), berbentuk seperti kumparan(sel-sel otot polos), berbentuk seperti bintang(sel jaringan pengikat), berbentuk seperti laba-laba(sel syaraf). Beberapa sel tertentu dapat berubah bentuknya. Sel yang demikian disebut sel ameboid. Misalnya sel Amoeba dan sel-sel darah putih(leukosit). Ukuran sel bervariasi tergantung dari organismenya. Ada sel-sel yang hanya dapat dilihat dengan mikroskop ada pila yang dapat dilihat dengan mata biasa. Kebanyakan sel tumbuhan dan sel hewan mempunyai ukuran berkisar antara 1-100 (1 =1 mikron=0,001mm). (Soesilo,1986)
            Seperti telah kita ketahui bahwa salah satu ciri yang membedakan antara hewan dan tumbuhan dapat dilihat secara struktural yaitu melalui pengamatan secara mikroskopis. Pada umumnya sel hewan maupun sel tumbuhan mempunyai ukuran 30 -50 . Dalam sayatan segar yang diamati di bawah mikroskop biologi, sel tersebut terlihat sangat transparan. Biasanya yang dapat kita lihat dengan cukup jelas adalah dinding sel, sitoplasma, inti/nukleus dan kadang-kadang butir-butir inti/nukleus dan vakuola. Untuk dapat mengamati struktur sel yang lebih jelas, maka sel tersebut harus difiksasi dan diwarna terlebih dahulu. Fiksasi di sini bertujuan untuk mematikan sel secara cepat sehingga menjaga agar strukturnya sedapat mungkin tidak berubah. Sedangkan tujuan pewarnaan adalah agar dapat dibedakan dengan jelas struktur bagian-bagiannya. (Parjatmo dkk,1987)
1.      Sel Hewan
Sel hewan tidak memiliki dinding sel. Protoplasmanya hanya dilindungi oleh membran tipis yang tidak kuat. Ada beberapa sel hewan khususnya hewan bersel satu, selnya terlindungi oleh cangkok yang kuat dan keras. Cangkok tersebut umumnya tersusun atas zat kersik dan felikel, dijumpai misalnya pada Euglena dan Radiolaria. Secara umum sel hewan tidak memiliki vakuola. Jika da vakuola, ukurannya sangat kecil. Pada beberapa jenis hewan bersel satu ditemukan adanya vakuola, misalnya pada Amoeba dan Paramecium. Terdapat dua macam vakuola, yaitu vakuola kontraktil(alat osmoregulasi) dan vakuola non kontraktil(penyimpanan makanan). Bagian paling besar pada sel hewan adalah nukleus. Dalam satu sel hewan terdapat dua sentriol. Kedua sentriol ini terdapat dalam satu tempat yang disebut sentrosom. Saat pembelahan sel, tiap sentriol memisahkan diri menuju kutup yang berlawanan dan memancarkan benang-benang gelendong pembelahan yang akan menjerat kromosom. (Waluyo,2010:7)
2.      Sel Tumbuhan
Bagian terluar dari sel tumbuhan adalh dinding sel. Dinding sel berfungsi sel berfungsi sebagai pelindung dan penunjang. Sel tumbuhan memiliki vakuola yang lebih besar (dibanding sel hewan). Vakuola sel tumbuhan bersifat menetap. Selain itu sel tumbuhan memiliki organel yang tidak terdapat di dalam sel hewan, fungi maupun prokariotik seperti bakteri dan ganggang hijau-biru yaitu plastida. Bentuk plastida bisa bulat, oval maupun cakram. Plastida dibedakan menjadi leukoplas, kromoplas dan kloroplas, dimana ketiganya merupakan perkembangan dari proplastida(plastida muda). (Waluyo,2010)
Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan

Sel Tumbuhan
Sel hewan
Ukuran sel
Besar
Lebih kecil
Bentuk
Tetap
Tidak tetap
Dinding sel
Ada tersusun atas selulosa
Tidak ada
Plastida
Ada
Tidak ada
Vakuola
Besar
Tidak ada namun jika ada kecil
Cadangan makanan
Dalam bentuk butiran (granul) pati
Dalam bentuk butiran glikogen
Sentrosom
Tidak ada
Ada
Lisosom
Tidak ada
Ada
Glioksisom
Ada
Tidak ada
Badan golgi
Diktiosom
Ada
Sentriol
Tidak ada
Ada
           
            Struktur sel secara anatomis dibagi menjadi 3 bagian yaitu selaput plasma,sitoplasma beserta organel sel dan intisel(nukleus).
a.       Membran sel merupakan lapisan yang melindungi sel dan sitoplasma. Membran sel membungkus organel-organel dalam sel. Membran sel juga merupakan alat transportasi bagi sel yaitu tempat masuk dan keluarnya zat-zat yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan oleh sel.(Waluyo,2010)
b.      Dinding sel adalah struktur di luar membran plasma yang membatasi ruang bagi sel untuk membesar. Dinding sel merupakan ciri khas yang dimiliki tumbuhan, bakteri, fungi(jamur), dan alga Meskipun struktur penyusun dan kelengkapannya berbeda. Dinding sel terdiri dari selulosa yang kuatyang dapat memberikan sokongan, perlindungan, dan untuk mengekaklkan bentuk sel. (Waluyo,2010)
c.       Sitoplasma merupakan cairan sel yang dibungkus oleh membran plasma. Penyusun utama dari sitoplasma adalah air(90%), berfungsi sebagai pelarut zat-zat kimia serta sebagai media terjadinya reaksi kimia sel. (Waluyo,2010)
d.      Ribosom yang merupakan kompleks yang terbuat dari RNA ribosom dan protein merupakan komponen seluler yang  melaksanakan sintesis protein. Sel yang memiliki laju sintesis protein yang tinggi memiliki ribosom dalam jumlah yang sangat banyak. (Campbell,2010)
e.       Retikulum endoplasma merupakan jejaring luas tubulus dan kantong yang dibatasi membran, membran ini memisahkan lumen dari sitosol dan tersambung dengan selaput nukleus. Ada dua macam retikulum yaitu RE halus yang berfungsi untuk sintesis lipid, metabolisme karbohidrat, penyimpanan Ca2+ dan detoksifikasi obat dan racun. Dan RE kasar yang berfungsi untuk membantu sintesis protein dan berbagai protein lain dari ribosom terikat, menambahkan karbohidrat ke glikoprotein serta menghasilkan membran baru. (Campbell,2010)
f.       Aparatus Golgi merupakan tumpukan kantong pipih bermembran yang memiliki polaritas (sisi Cis dan Trans). Yang berfungsi untuk modifikasi protein, sintesis banyak polisakarida, pemilahan produk-produkgolgi yang kemudian dilepaskan dalam vesikel. (Campbell,2010)
g.      Lisosom adalah kantong bermembran yang berisi enzim-enzimhidrolitik yang digunakan oleh sel hewan untuk mencerna makromolekul. (Campbell,2010)
h.      Vakuola adalah vesikel yang dibatasi membran dengan fungsi yang berbeda-beda pada jenis sel yang berbeda-beda yang berfungsi sebagai alat pencernaan. (Campbell,2010)
i.        Mitokondria diselubungi oleh dua membran yang masing-masing merupakan lapisan ganda fostolipid dengan sekumpulan unit protein yang yang tertanam di dalam dan berfungsi sebagai respirasi seluler. (Campbell,2010)
j.        Kloroplas adalah suatu anggota terspesialisasi dari famili organel-organel tumbuhan yang berkerabat dekat yang disebut plastida yang berfungsi dalam fotosintesis. (Campbell,2010)
k.      Peroksisom adalah kompartemen metabolik terspesialisasi yang dibatasi oleh satu membran tunggal. Peroksisom mengandung enzim-enzim yang mentransfer hidrogen dari berbagai substrat ke oksigen menghasilkan hidrogen peroksida(H2O2). (Campbell,2010)
l.        Inti sel atau nukleus sel adalah organel yang ditemukan pada sel eukariotik. Oruganel ini mengandung sebagaian besar materi genetik sel dengan bentuk molekul DNA linier panjang yang membentuk kromosom bersama dengan beragam jenis protein seperti histon. Fungsi utama nukeus adalah untuk menjaga integritas gen-gen tersebut dan mengontrol aktivitas sel dengan mengelola ekspresi gen. (Waluyo,2010)
    DAFTAR PUSTAKA
Campbell,Neil. A dan Jane B. Reece.2010.Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Waluyo,Joko.2010.Biologi Umum. Jember : unej
Sutrisno. 1984. Fisika Dasar. Bandung: ITB.
Purba.1999.Sejarah mikroskop.http://www.purba.blogspot.com/ Diakses tanggal 30 September 2011, pukul 07.00 WIB.
Yatim,wildan. 2003. Biologi sel lanjut.bandung : Tarsito
Anonim. 2010. Mikroskop. http://id.wikipedia.org/wiki/mikroskop. Diakses tanggal 19 Nopember 2010