Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari sering kita mendengar istilah
bakteri, virus, dan sel. Sesungguhnya
bakteri, virus dan sel tidak dapat di lihat dengan mata
telanjang dan di perlukan alat khusus yang di sebut mikroskop, yaitu alat yang
dapat melihat benda-benda yang berukuran mikro. Dalam praktikum ini kita
harapkan bisa menggunakan dan memanfaatkan alat mikroskop yang hingga saat ini
mengalami perkembangan yang sangat pesat. Adapun sel adalah unit terkecil dalam
kehidupan yang hanya dapat dilihat melalui mikroskop. Tubuh setiap makhluk
hidup multiseluler pasti terdiri dari sel-sel yang saling berinteraksi.
Dengan memahami dan mempelajari prinsip kerja mikroskop kita
dapat mengetahui dan mengerti tentang sel. Makhluk hidup yang bersel satu
maupun yang multiseluler, sel hewan dan sel tum
Dengan
menggunakan mikroskop kita dapat mengamati dengan jelas benda-benda yang sangat
kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang (kurang dari 0.1 mm),
misalnya bagian-bagian dari sebuah sel. Keterampilan menggunakan mikroskop
dapat membantu kita mengamati dan membandingkan struktur sel hewan denga sel
tumbuhan. Kemahiran dan ketelitian sipemakai dalam menggunakan mikroskop sangat
diperlukan. Hal dapat di dapat dicapai dengan mengenali baik-baik
bagian-bagiannya, fungsinya, serta cara penggunaan dan pemulihannya. Semakin
ahli kita dalam menggunakan mikroskop maka akan semakin baik pula hasil
pengamatan mikroskopis yang kita lakukan dengan menggunakan mikroskop.
Mikroskop sederhana yang biasa kita gunakan umumnya menggunakan cahaya dari
alam atau juga dapat menggunakan cahaya lampu sebagai sumber cahaya pengganti
matahari. Cahaya masuk kemudian dipantulkan dengan suatu cermin datar ataupun
cekung, cermin inilah yang akan mengarakan cahaya dari luar kedalam mikroskop.
Namun setiap mikroskop pada dasarnya terdiri atas bagian-bagian optik dan
bagian-bagian merkanik. Dua nilai penting sebuah mikroskop ialah daya
pembesaran dan penguraiannya, atau resolusi. Pembesaran mencerminkanberapa kali
lebih besar objeknya terlihat dibandingkan ukuran sebenarnya. Daya urai
merupakan ukuran kejelasan citra, yaitu jarak minimum dua titik yang dapat
dipisahkan dan masih dapat dibedakan sebagai dua buah titik.
Sejarah Mikroskop
Mikroskop merupakan alat bantu utama
dalam melakukan pengamatan dan penalitian dalam bidang biologi, karena dapat
digunakan untuk mengamati stuktur benda – benda yang kecil. Mikroskop pertama
kali ditemukan oleh seseorang berkebangsaan Belanda, Anthony Van
Leuwenhook..Mikroskop yang digunakan yaitu mikroskop sederhana (berlensa
tunggal).Pada tahun 1600 Hans dan Zaccharias Jansen menemukan mikroskop yang
sangat canggih yaitu mikroskop majemuk (berlensa ganda), mikroskop sederhana
dan mikroskop majemuk merupakan mkroskop cahaya dimana keduanya memanfaatkan
pancaran cahaya untuk membentuk bayangan benda.Seiring berjalannya waktu, pada
tahun 1932 Koll dan Ruska menemukan mikroskop elekron yang menggunakan berkas
elektron sebagai pengganti cahaya.(Wildan, 2003).
Pada tahun 1661 Kebler merancang
cara membuat mikroskop kompleks. Tahun 1655, Robert Hooke menggunakan
mikroskop kompleks untuk melihat pori – pori kecil pada irisan batang pohon
gabus yang dimana sel. Tahun 1674 Leuwenhook melaporkan penemuan protozoa
danberhasil bercerita 9 tahun kemudian. Tahun 1886, Zeisis membuat lensa dengan
desain Abbe yang menjadi kop perbesern lebih baik.(Monrow, 2010).
Pemuatan mikroskop pertama
yang paling dikenal alah Hans Jansen dan Zaccharias. Jansen (Ayah – Anak). Pada
tahun 1590, temuan itu mendorong ilmuan lain seperti Galileo Galilei (Italia)
untuk membuat alat yang sama pada tahun 1690.
(Hiramirawan, 2008).
Pengertian Mikroskop
Mikroskop (bahasa Yunani : micros =
kecil dan scopein = melihat) adalah sebuah alat untuk melihat objek yang
terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar. Ilmu yang mempelajari benda
kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopik yang artinya sangat kecil
dan tidak mudah dilihat oleh mata.(Jacklet, 1998).
Kata mikroskop bersal dari bahasa Yunani
yaitu micron yang artinya kecil dan scropos yang artinya melihat atau tujuan.
Jadi dapat dikatakan bahwa mikroskop adalah alat untuk melihat obyek yang
terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Alat utama dalam mikroskop
yang digunakan untuk mengamati adalah lensa objektif dan lensa okuler. Dalam
mikroskop baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa
cembung. Secara garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan
sementara yang mempunyai sifat semu, tebalik dan diperbesar terhadap posisi
benda mula- mula (Anonim, 2010).
Mikroskop pertama kali ditemukan
oleh Antony Van Leewenhoek (1632 - 1723), yang berkebangsaan Belanda dengan
mikroskop yang masing-masing terdiri atas lensa tunggal hasil gosokan rumah
yang ditanam dalam kerangka kuningan dan perak.Kekuatan perbesaran tertinggi
yang dapt dicapainya hanyalah 200-300 kali, mikroskop ini sedikit sekali
perannya dibandingkan dengan mikroskop cahaya majemuk yang ada sekarang.(Purba,
1999).
Ada beberapa jenis mikroskop,
diantaranya mikroskop monokuler, bayangan yang tampak memiliki panjang dan
lebar, hanya sedikit memberi gambaran tentang tingginya. Obyek yang akan
diselidiki harus memiliki ukuran yang kecil dan tipis sehingga bisa ditembus.
Macam-macam
mikroskop :
1. Mikroskop
cahaya
Mikroskop
cahaya dapat memperbesar secara efektif sekitar 1.000 kali dari ukuran asli
spesimen. Pada perbesaran yang lebih tinggi, detail tambahan tidak lagi dapat
dilihat dengan jelas. Adapun teknik-teknik yang digunakan oleh mikroskop cahaya
yaitu :
- Medan terang (spesimen tak
diwarnai)
- Medan terang (spesimen
diwarnai)
- Fase-kontras
- Diferensiasi-interferensi-kontras
(nomarski)
- Fluoresensi
-
Konfokus
2. Mikoskop
electron
Mikroskop
elektron adalah jenis mikroskop yang menggunakan sinar partikel elektron untuk
menerangi spesimen dan menghasilkan gambar yang diperbesar. Mikroskop elektron
dibagi menjadi dua, yaitu :
- Mikroskopi
elektron payar (SEM), memfokuskan seberkas elektron melalui spesimen atau pada
permukaannya. Dengan resolusi berbanding terbalik dengan panjang gelombang
radiasi.
- Mikroskopi elektron transmisi (TEM), mengarahkan berkas elektron melalui
irisan spesimen yang sangat tipis, mirip dengan cara mikroskop cahaya
meneruskan cahaya melalui obyek (slide).
Pembentukan bayangan pada mikroskop :
Sifat
bayangan pada mikroskop ditentukan oleh 2 lensa, yaitu lensa obyektif dan lensa
okuler. Bayangan yang dihasilkan oleh benda haruslah terletak antara jarak
titik dekat dan titik jauh mata agar dapat diamati dengan jelas. Biasanya mikroskop
dipergunakan untuk mengamati benda dengan kecil, maka benda yang dimat
iharuslah terletak sedekat mungkin dengan lensa objektif, agar sudut
penglihatan oleh lensa objektif menjadi sebesar mungkin. Hal ini, berarti bahwa
jarak fokus lensa objektif mikroskop harus sekeci mungkin. Jarak fokus sekecil
ini dapat diperoleh dengan menggunakan sistem lensa sebagai lensa objektif
mikroskop. Di samping itu, dengan menggunakan sitem lensa, abrasi dapat
dikurangi. Karena lensa objektif hanyalah membentuk bayangan nyata yang
diperbesar, yang kemudian diamati dengan lensa okuler (Sutrisno,1984).
Bentuk dan struktur sel
Pada tahun
1665 Robert Hooke (ahli fisika dan matematika inggris), menemukan bentuk-bentuk
mikroskopis dalam gabus dan dalam batang bermacam-macam tumbuhan. Dalam gabus
ia melihat berisan-barisan rapi yang terdiri dari kompartemen-kompartemen
(Latin;com= dengan ,+ partiri= membagi) berdinding tebal yang
mengingatkannya kepada sarang lebah. Oleh karena itu kompatemen-kompartemen ini
disebutnya “sel”. (Soemarwoto dkk,1990)
Sel
adalah unit struktural dan unit fungsional dasar dari setiap organisme. Sel
mempunyai bentuk dan ukuran yang bervariasi serta mempunyai struktur tertentu.
Tiap bagian sel mempunyai fungsi sendiri-sendiri. Bentuk sel bermacam-macam
tergantung dari fungsinya. Ada yang berbentuk bulat(sel telur,eritrositI,
berbentuk batang(sel epitel), berbentuk seperti kumparan(sel-sel otot polos),
berbentuk seperti bintang(sel jaringan pengikat), berbentuk seperti
laba-laba(sel syaraf). Beberapa sel tertentu dapat berubah bentuknya. Sel yang
demikian disebut sel ameboid. Misalnya sel Amoeba dan sel-sel darah putih(leukosit).
Ukuran sel bervariasi tergantung dari organismenya. Ada sel-sel yang hanya
dapat dilihat dengan mikroskop ada pila yang dapat dilihat dengan mata biasa.
Kebanyakan sel tumbuhan dan sel hewan mempunyai ukuran berkisar antara 1-100 (1 =1
mikron=0,001mm). (Soesilo,1986)
Seperti
telah kita ketahui bahwa salah satu ciri yang membedakan antara hewan dan
tumbuhan dapat dilihat secara struktural yaitu melalui pengamatan secara
mikroskopis. Pada umumnya sel hewan maupun sel tumbuhan mempunyai ukuran 30 -50 .
Dalam sayatan segar yang diamati di bawah mikroskop biologi, sel tersebut
terlihat sangat transparan. Biasanya yang dapat kita lihat dengan cukup jelas
adalah dinding sel, sitoplasma, inti/nukleus dan kadang-kadang butir-butir
inti/nukleus dan vakuola. Untuk dapat mengamati struktur sel yang lebih jelas,
maka sel tersebut harus difiksasi dan diwarna terlebih dahulu. Fiksasi di sini
bertujuan untuk mematikan sel secara cepat sehingga menjaga agar strukturnya
sedapat mungkin tidak berubah. Sedangkan tujuan pewarnaan adalah agar dapat
dibedakan dengan jelas struktur bagian-bagiannya. (Parjatmo dkk,1987)
1.
Sel Hewan
Sel
hewan tidak memiliki dinding sel. Protoplasmanya hanya dilindungi oleh membran
tipis yang tidak kuat. Ada beberapa sel hewan khususnya hewan bersel satu,
selnya terlindungi oleh cangkok yang kuat dan keras. Cangkok tersebut umumnya
tersusun atas zat kersik dan felikel, dijumpai misalnya pada Euglena dan
Radiolaria. Secara umum sel hewan tidak memiliki vakuola. Jika da vakuola,
ukurannya sangat kecil. Pada beberapa jenis hewan bersel satu ditemukan adanya
vakuola, misalnya pada Amoeba dan Paramecium. Terdapat dua macam vakuola, yaitu
vakuola kontraktil(alat osmoregulasi) dan vakuola non kontraktil(penyimpanan
makanan). Bagian paling besar pada sel hewan adalah nukleus. Dalam satu sel
hewan terdapat dua sentriol. Kedua sentriol ini terdapat dalam satu tempat yang
disebut sentrosom. Saat pembelahan sel, tiap sentriol memisahkan diri menuju
kutup yang berlawanan dan memancarkan benang-benang gelendong pembelahan yang
akan menjerat kromosom. (Waluyo,2010:7)
2.
Sel Tumbuhan
Bagian
terluar dari sel tumbuhan adalh dinding sel. Dinding sel berfungsi sel
berfungsi sebagai pelindung dan penunjang. Sel tumbuhan memiliki vakuola yang
lebih besar (dibanding sel hewan). Vakuola sel tumbuhan bersifat menetap.
Selain itu sel tumbuhan memiliki organel yang tidak terdapat di dalam sel
hewan, fungi maupun prokariotik seperti bakteri dan ganggang hijau-biru yaitu
plastida. Bentuk plastida bisa bulat, oval maupun cakram. Plastida dibedakan
menjadi leukoplas, kromoplas dan kloroplas, dimana ketiganya merupakan
perkembangan dari proplastida(plastida muda). (Waluyo,2010)
Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan
|
Sel
Tumbuhan
|
Sel
hewan
|
Ukuran sel
|
Besar
|
Lebih kecil
|
Bentuk
|
Tetap
|
Tidak tetap
|
Dinding sel
|
Ada tersusun atas selulosa
|
Tidak ada
|
Plastida
|
Ada
|
Tidak ada
|
Vakuola
|
Besar
|
Tidak ada namun jika ada kecil
|
Cadangan makanan
|
Dalam bentuk butiran (granul) pati
|
Dalam bentuk butiran glikogen
|
Sentrosom
|
Tidak ada
|
Ada
|
Lisosom
|
Tidak ada
|
Ada
|
Glioksisom
|
Ada
|
Tidak ada
|
Badan golgi
|
Diktiosom
|
Ada
|
Sentriol
|
Tidak ada
|
Ada
|
Struktur sel
secara anatomis dibagi menjadi 3 bagian yaitu selaput plasma,sitoplasma beserta
organel sel dan intisel(nukleus).
a.
Membran sel merupakan lapisan yang melindungi sel dan sitoplasma. Membran sel
membungkus organel-organel dalam sel. Membran sel juga merupakan alat
transportasi bagi sel yaitu tempat masuk dan keluarnya zat-zat yang dibutuhkan
dan tidak dibutuhkan oleh sel.(Waluyo,2010)
b.
Dinding sel adalah struktur di luar membran plasma yang membatasi ruang bagi
sel untuk membesar. Dinding sel merupakan ciri khas yang dimiliki tumbuhan,
bakteri, fungi(jamur), dan alga Meskipun struktur penyusun dan kelengkapannya
berbeda. Dinding sel terdiri dari selulosa yang kuatyang dapat memberikan
sokongan, perlindungan, dan untuk mengekaklkan bentuk sel. (Waluyo,2010)
c.
Sitoplasma merupakan cairan sel yang dibungkus oleh membran plasma. Penyusun
utama dari sitoplasma adalah air(90%), berfungsi sebagai pelarut zat-zat kimia
serta sebagai media terjadinya reaksi kimia sel. (Waluyo,2010)
d.
Ribosom yang merupakan kompleks yang terbuat dari RNA ribosom dan protein
merupakan komponen seluler yang
melaksanakan sintesis protein. Sel yang memiliki laju sintesis protein
yang tinggi memiliki ribosom dalam jumlah yang sangat banyak. (Campbell,2010)
e.
Retikulum endoplasma merupakan jejaring luas tubulus dan kantong yang dibatasi
membran, membran ini memisahkan lumen dari sitosol dan tersambung dengan
selaput nukleus. Ada dua macam retikulum yaitu RE halus yang berfungsi untuk
sintesis lipid, metabolisme karbohidrat, penyimpanan Ca2+ dan
detoksifikasi obat dan racun. Dan RE kasar yang berfungsi untuk membantu
sintesis protein dan berbagai protein lain dari ribosom terikat, menambahkan
karbohidrat ke glikoprotein serta menghasilkan membran baru. (Campbell,2010)
f.
Aparatus Golgi merupakan tumpukan kantong pipih bermembran yang memiliki
polaritas (sisi Cis dan Trans). Yang berfungsi untuk modifikasi protein,
sintesis banyak polisakarida, pemilahan produk-produkgolgi yang kemudian
dilepaskan dalam vesikel. (Campbell,2010)
g.
Lisosom adalah kantong bermembran yang berisi enzim-enzimhidrolitik yang
digunakan oleh sel hewan untuk mencerna makromolekul. (Campbell,2010)
h.
Vakuola adalah vesikel yang dibatasi membran dengan fungsi yang berbeda-beda
pada jenis sel yang berbeda-beda yang berfungsi sebagai alat pencernaan.
(Campbell,2010)
i.
Mitokondria diselubungi oleh dua membran yang masing-masing merupakan lapisan
ganda fostolipid dengan sekumpulan unit protein yang yang tertanam di dalam dan
berfungsi sebagai respirasi seluler. (Campbell,2010)
j.
Kloroplas adalah suatu anggota terspesialisasi dari famili organel-organel
tumbuhan yang berkerabat dekat yang disebut plastida yang berfungsi dalam fotosintesis.
(Campbell,2010)
k.
Peroksisom adalah kompartemen metabolik terspesialisasi yang dibatasi oleh satu
membran tunggal. Peroksisom mengandung enzim-enzim yang mentransfer hidrogen
dari berbagai substrat ke oksigen menghasilkan hidrogen peroksida(H2O2).
(Campbell,2010)
l.
Inti sel atau nukleus sel adalah organel yang ditemukan pada sel eukariotik.
Oruganel ini mengandung sebagaian besar materi genetik sel dengan bentuk
molekul DNA linier panjang yang membentuk kromosom bersama dengan beragam jenis
protein seperti histon. Fungsi utama nukeus adalah untuk menjaga integritas
gen-gen tersebut dan mengontrol aktivitas sel dengan mengelola ekspresi gen.
(Waluyo,2010)
DAFTAR PUSTAKA
Campbell,Neil. A dan Jane B. Reece.2010.Biologi Edisi
Kedelapan Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Waluyo,Joko.2010.Biologi Umum. Jember : unej
Sutrisno. 1984. Fisika Dasar. Bandung: ITB.
Yatim,wildan. 2003. Biologi sel lanjut.bandung
: Tarsito